Senin, 12 Maret 2018

RUMUS TAMBAH RIZQI & HARTA :

RUMUS TAMBAH RIZQI & HARTA 

1. BERSYUKUR

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya JIKA KAMU BERSYUKUR, niscaya Aku akan MENAMBAH (NIKMAT) kepadamu,

tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
(Qs. Ibrohim : 7)

Aplikasinya :

Setiap kita mendapatkan nikmat sekecil atau seremeh-temeh apapun, ucapkan Alhamdulillah dg hati yg senang dan bersyukur.

2. BANYAK BERISTIGHFAR - MEMOHON AMPUN ATAS DOSA

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

maka aku berkata (kepada mereka), “MOHONLAH AMPUNAN kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia MEMPERBANYAK HARTA dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”
(Qs. Nuh : 10-12)

Aplikasinya :

Rutinkan beristighfar minimal 100x sehari. Lebih utama di pagi hari, dan lakukan istiqomah SETIAP HARI TANPA TERLEWAT SEHARI PUN

3. MENDO'AKAN ORANG LAIN TANPA SEPENGETAHUANNYA : AGAR RIZQI NYA HALAL, LUAS, MELIMPAH & BAROKAH

إن دعوة المرء المسلم مستجابة لأخيه بظهر الغيب، عند رأسه ملك موكل، كلما دعا لأخيه بخير، قال: آمين، ولك بمثل”. قال: فلقيت أبا الدرداء في السوق، فقال مثل ذلك، يأثر عن النبي صلى الله عليه وسلم.

“Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan).

Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas meng-Aamiin-kan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan yang sama dengan saudaramu tadi.”
(HR. Shohih Muslim)

*Aplikasinya :

LATIH DIRI KITA AGAR SETIAP melihat pedagang buah, tukang bakso, siomay, dll do'akan dalam hati agar dagangannya laris, rizqi nya melimpah luas dan barokah

Ketika lihat tukang service jam, tukang jahit, permak, sol sepatu, do'akan tanpa sepengetahuannya agar usahanya lancar, pelanggan nya puas dan senang, rizqi nya banyak melimpah berkah dan datang dari arah yg tidak disangka2.

demikian juga biasakan berdo'a dg sembunyi2 untuk orang2 lainnya.

RASAKAN SENDIRI PERBAIKAN DALAM HIDUPMU DENGAN SEGERA, INSYAA ALLOH... , dan bersyukurlah dg sebenar2nya

Wallohu a'lam

MBAH JUM

MBAH JUM

Oleh : Irene Radjiman

Begitulah beliau dipanggil. Aku sempat bertemu dengannya 5 tahun yang lalu saat berlibur di Kasian Bantul Yogyakarta. Nama desanya saya lupa.

Mbah Jum seorang tuna netra yang berprofesi sebagai pedagang tempe. Setiap pagi beliau dibonceng cucunya ke pasar untuk berjualan tempe. Sesampainya dipasar tempe segera digelar. Sambil menunggu pembeli datang, disaat pedagang lain sibuk menghitung uang dan ngerumpi dengan sesama pedagang, mbah Jum selalu bersenandung sholawat. Cucunya meninggalkan mbah Jum sebentar, karena ia juga bekerja sebagai kuli panggul dipasar itu. Dua jam kemudian, cucunya datang kembali untuk mengantar simbahnya pulang kerumah. Tidak sampai 2 jam dagangan tempe mbah Jum sudah habis ludes. Mbah Jum selalu pulang paling awal dibanding pedagang lainnya. Sebelum pulang mbah Jum selalu meminta cucunya menghitung uang hasil dagangannya dulu. Bila cucunya menyebut angka lebih dari 50 ribu rupiah, mbah Jum selalu minta cucunya mampir ke masjid untuk memasukkan uang lebihnya itu ke kotak amal.

Saat kutanya : “kenapa begitu ?”

“karena kata simbah modal simbah bikin tempe Cuma 20 ribu. Harusnya simbah paling banyak dapetnya yaa 50 ribu. Kalau sampai lebih berarti itu punyanya gusti Allah, harus dikembalikan lagi. Lha rumahnya gusti Allah kan dimasjid mbak, makanya kalau dapet lebih dari 50 ribu, saya diminta simbah masukkin uang lebihnya kemasjid.”

“Lho, kalo sampai lebih dari 50 ribu, itukan hak simbah, kan artinya simbah saat itu bawa tempe lebih banyak to ?” Tanyaku lagi

“Nggak mbak. Simbah itu tiap hari bawa tempenya ga berubah-ubah jumlahnya sama.” Cucunya kembali menjelaskan padaku.

“Tapi kenapa hasil penjualan simbah bisa berbeda-beda ?” tanyaku lagi

“Begini mbak, kalau ada yang beli tempe sama simbah, karena simbah tidak bisa melihat, simbah selalu bilang, ambil sendiri kembaliannya. Tapi mereka para pembeli itu selalu bilang, uangnya pas kok mbah, ga ada kembalian. Padahal banyak dari mereka yang beli tempe 5 ribu, ngasih uang 20 ribu. Ada yang beli tempe 10 ribu ngasih uang 50 ribu. Dan mereka semua selalu bilang uangnya pas, ga ada kembalian. Pernah suatu hari simbah dapat uang 350 ribu. Yaaa 300 ribu nya saya taruh dikotak amal masjid.” Begitu penjelasan sang cucu.

Aku melongo terdiam mendengar penjelasan itu. Disaat semua orang ingin semuanya menjadi uang, bahkan kalau bisa kotorannya sendiripun disulap menjadi uang, tapi ini mbah Jum…?? Aahhh…. Logikaku yang hidup di era kemoderenan jahiliyah ini memang belum sampai.

Sampai rumah pukul 10:00 pagi beliau langsung masak untuk makan siang dan malam. Ternyata mbah Jum juga seorang tukang pijat bayi (begitulah orang dikampung itu menyebutnya). Jadi bila ada anak-anak yang dikeluhkan demam, batuk, pilek, rewel, kejang, diare, muntah-muntah dan lain-lain, biasanya orang tua mereka akan langsung mengantarkan ke rumah mbah Jum. Bahkan bukan hanya untuk pijat bayi dan anak-anak, mbah Jum juga bisa membantu pemulihan kesehatan bagi orang dewasa yang mengalami keseleo, memar, patah tulang, dan sejenisnya. Mbah Jum tidak pernah memberikan tarif untuk jasanya itu, padahal beliau bersedia diganggu 24 jam bila ada yang butuh pertolongannya. Bahkan bila ada yang memberikan imbalan untuk jasanya itu, ia selalu masukan lagi 100% ke kotak amal masjid. Ya ! 100% ! anda kaget ? sama, saya juga kaget.

Ketika aku kembali bertanya : “kenapa harus semuanya dimasukkan ke kotak amal ?”

mbah Jum memberi penjelasan sambil tersenyum :
“Kulo niki sakjane mboten pinter mijet. Nek wonten sing seger waras mergo dipijet kaleh kulo, niku sanes kulo seng ndamel seger waras, niku kersane gusti Allah. Lha dadose mbayare mboten kaleh kulo, tapi kaleh gusti Allah.” (Saya itu sebenarnya nggak pinter mijit. Kalau ada yang sembuh karena saya pijit, itu bukan karena saya, tapi karena gusti Allah. Jadi bayarnya bukan sama saya, tapi sama gusti Allah).

Lagi-lagi aku terdiam. Lurus menatap wajah keriputnya yang bersih. Ternyata manusia yang datang dari peradaban kapitalis akan terkaget-kaget saat dihadapkan oleh peradaban sedekah tingkat tinggi macam ini. Dimana di era kapitalis orang sekarat saja masih bisa dijadikan lahan bisnis. Jangankan bicara GRATIS dengan menggunakan kartu BPJS saja sudah membuat beberapa oknum medis sinis.

Mbah Jum tinggal bersama 5 orang cucunya. Sebenarnya yang cucu kandung mbah Jum hanya satu, yaitu yang paling besar usia 20 tahun (laki-laki), yang selalu mengantar dan menemani mbah Jum berjualan tempe dipasar. 4 orang cucunya yang lain itu adalah anak-anak yatim piatu dari tetangganya yang dulu rumahnya kebakaran. Masing-masing mereka berumur 12 tahun (laki-laki), 10 tahun (laki-laki), 8 tahun (laki-laki) dan 7 tahun (perempuan).

Dikarenakan kondisinya yang tuna netra sejak lahir, membuat mbah Jum tidak bisa membaca dan menulis, namun ternyata ia hafal 30 juz Al-Quran. Subhanallah…!! Cucunya yang paling besar ternyata guru mengaji untuk anak-anak dikampung mereka. Ke-4 orang cucu-cucu angkatnya ternyata semuanya sudah qatam Al-Quran, bahkan 2 diantaranya sudah ada yang hafal 6 juz dan 2 juz.

“Kulo niki tiang kampong. Mboten saget ningali nopo-nopo ket bayi. Alhamdulillah kersane gusti Allah kulo diparingi berkah, saget apal Quran. Gusti Allah niku bener-bener adil kaleh kulo.” (saya ini orang kampong. Tidak bisa melihat apapun dari bayi. Alhamdulillah kehendak gusti Allah, saya diberi keberkahan, bisa hafal Al-Quran. Gusti Allah itu benar-benar adil sama saya).

Itu kata-kata terakhir mbah Jum, sebelum aku pamit pulang. Kupeluk erat dia, kuamati wajahnya. Kurasa saat itu bidadari surga iri melihat mbah Jum, karena kelak para bidadari itu akan menjadi pelayan bagi mbah Jum.

Matur nuwun mbah Jum, atas pelajaran sedekah tingkat tinggi 5 tahun yang lalu yang sudah simbah ajarkan pada saya di pelosok desa Yogyakarta.

Persiapan LO - Laparoskopi ; Konsul Dokter Penyakit Dalam, Jantung, Anastesi (12,13,14 Maret 2018)

Konsul Dokter Penyakit Dalam (12 Maret 2018)

Di RSUP Fatmawati, kita konsul ke poli sehari maksimal 1 poli. Jadi ga kayak di RS swasta gitu yang bisa semuanya dilakukan dalam 1 kali kunjungan. Dan untuk berkunjung ke 1 poli aja, masyaAllah bener2 bikin sakit kepala.. karena antriannya banyak banget.. Semisal hari ini aku ke poli penyakit dalam, jam stgh 8 aku udah standby di loket pendaftaran.. tapi baru dipanggil di loket itu jam stgh 10. Setelah itu antri lagi di poli nya.. dan aku baru dipanggil itu jam 11an menjelang dhuhur karena pas keluar Poli pas banget adzan dhuhur.. Padahal mah ketemu dokternya kayaknya ga ada 5 menit deh.. Cuma ditanya riwayat penyakit aja sama dibilangin kalau hasil cek lab nya bagus ga ada masalah, dan kamu saya acc untuk operasi. Wis gitu thok.. Lanjut besok untuk konsul dokter jantung, besoknya baru ke dokter anastesi.. Yang anastesi itu tanpa pengantar, cuma dibilangin sama suster di penyakit dalam pas ngumpulin mapnya.

Oya untuk hasil cek lab nya bener2 aku lupa foto.. padahal nginep di rumah hampir seminggu itu.. ga tau juga kalau hasil lab nya bakal di ambil. Tapi ya meskipun di fotoin kita ga ngerti juga bacanya..
Kalau yang aku lihat sih ada sedikit bakteri di urine nya.. feeling sih karena kurang minum aja.


Konsul Dokter Jantung (13 Maret 2018)

Di poli ini masih sama sih antrinya lama.. Pagi-pagi setelah dari loket pendaftaran, langsung antri ke poli jantungnya.. Karena masih pagi sekitar jam 8 lewat dan dokter belum datang juga.. Jadi di poli jantung diadakan seminar tentang jantung koroner. Dijelaskan juga penyebab-penyebabnya, dan untuk mencegahkan harus bagaimana. Kesannya simple sih ya, tapi ini penting karena kebanyakan penyakit jantung itu mengenai orang usia 50 ke atas.. Orang yang mempunyai keluarga yang punya sakit jantung, kemungkinan akan menurun ke keturunannya tapi ga setiap yang punya sakit jantung adalah turunan dari ortunya.. Kita juga wajib menjaga kesehatan, jaga makan dan rutin olahraga.

Oya, alhamdulillah sih dulu sudah pengalaman rekam jantung (EKG). Buat temen2 yang mau konsul ke poli ini untuk persiapan operasi, usahakan pakai kemeja yaa.. atau baju kaos yang gampang buat dilipat ke atas.. karena kita bener2 telanjang dada untuk rekam jantung ini.. tenang aja.. disini rekam jantungnya dipisah kok antara laki2 dan perempuan..
Setelah EKG baru tunggu panggilan ke dokter jantung.. Sayangnya pas giliranku, para dokter lagi rapat pajak.. Dan pas aku masuk, dokternya masih aja debat masalah pajak..
Ngomongin pajak sih emg sekarang jadi krusial yaa.. di kantorku yang notabene lembaga non profit, sekarang udah dikenakan pajak, dan kita2 juga sudah mulai diwajibkan untuk lapor pajak mandiri tiap bulan.. meskipun ptkp nya nihil. Aku sih ga begitu paham yaa.. silahkan bertanya pada ahlinya.

Eh terus pas ke dokter, dokternya cuma ngecek detak jantuk pake stetoskop, liat berkas dan bilang "bagus". Kayaknya sih ga nyampe 5 menit yaah..


Konsul Dokter Anastesi (14 Maret 2018)

Dan terakhir adalah konsul ke dokter anastesi. Sejauh ini, konsul kesinilah yang tercepat dari semuanya.. Daftarnya juga via online sih langsung dapet nomor, esoknya langsung ke loket 10 yang khusus pendaftaran online.. Menurutku lebih cepet daftar online karena bisa dapet nomor awal, dan antriannya belum sebanyak kalau kita antri di loket aslinya. Habis dari situ ngumpulin ke keranjang poli, ga lama dipanggil untuk tensi dan disuruh isi surat pernyataan menyetujui untuk tindakan anestesi nya.. dipanggil lagi ketemu dokter, cuma ditanya2 sebentar terkait riwayat penyakit, trus diinfo sebelum operasi puasa minimal 6 jam ga makan dan minum, biusnya total. Udah gitu aja trus pulang.. thats simple. Biasanya kelar konsul jam 12 pas dhuhur, eh ini jam 10-an juga udah kelar.

InsyaAllah senin terakhir konsul ke dokter kandungan. Mohon do'anya ya teman-teman..

Eh lupa, disana sih tiap jam 8 teng, di loket selalu ada pengarahan dari petugas. Ada beberapa hal sih yang aku inget, kurang lebih:
  1. Pendaftaran poli sudah bisa online , pake sistem yang disediakan RS sudah siap cetak nomor antrian atau bisa via web RSUP Fatmawati (di sini). Kecuali poli jantung dan penyakit dalam kalau ga salah, karena dua poli itu sudah cetak tiket dari polinya sendiri. Tapi ini bisa ditanyakan aja ke petugas yaa.. karena lagi fokus antrian jadi agak kurang2 denger gitu deh.
  2. Pendaftaran poli sudah bisa scan barcode bpjs di tempat pengambilan nomor antrian. Ini baru ada di poli kebidanan dan kandungan aja.
  3. Peserta bpjs bisa dari klinik/puskes langsung ke fatmawati. Tapi, harus ke kantor bpjs yang di fatmawati dulu baru ambil nomor antrian untuk ke loket pendaftaran. Kata petugasnya sih malah ribet, karena antrian di BPJS nya aja panjang banget.. bahkan bukanya sama dengan jam buka di loket pendaftaran RS. Jadi bisa siang baru kelar pendaftaran di loketnya.. lebih simple kalau dari klinik/puskes ke RS tipe B dulu baru minta rujuk ke RS tipe A (Fatmawati), itu langsung bisa ambil nomor di loket pendaftaran.
  4. Berkas yang harus dilengkapi atau harus dibawa serta bagi peserta BPJS : copy rujukan dari klinik/puskes, copy rujukan dari RS tipe B dan copy BPJS. Setiap daftar di loket pendaftaran harus menyertakan dua rujukan itu yaa,, meskipun aku waktu itu cuma 1 doang rujukan dari RS tipe B nya aja yang lampirkan. Tapi buat jaga2 daripada bolak balik ya mending dicopy juga sekalian.. 
  5. Masa berlaku rujukan adalah 3 bulan sejak diterbitkannya surat rujukan tersebut. Misal di situ tertulis bulan January 2018, maka bulan April kalau mau kesitu untuk konsul, periksa atau kontrol apapun.. harus sudah diperpanjang. Kalau ga ya ga bisa.. eh bisa sih, tapi harus ngurus2 ke kantor bpjs yang di rs fatmawati dulu, ribet.

Itu aja sih.. makasih udah baca !


Selasa, 06 Maret 2018

Bagaimana menabung agar dapat 100 juta pertama?

Bagaimana menabung agar dapat 100 juta pertama?


1. Tunda semua kesenangan yang pake duit. Ex : jajan, beli pakaian, sepatu, tas, etc.
2. Tiap dapat rezeki, langsung alokasikan mau nabung berapa. Jangan nunggu sisa baru nabung.
3. Buka rekening khusus untuk menabung. Tapi rekeningnya yang tanpa atm ya.
4. Setiap menabung di bank, ingat untuk melakukan hal ini : DATANG, TABUNG, LUPAKAN! ---> Maksudnya ga usah diinget-inget lagi kalau kita punya tabungan sekian. Untuk melatih otak kita agar tidak panas saat kita punya banyak uang.
5. Saat terkumpul 5 juta pertama, langsung depositokan. Untuk tahap awal, bisa coba deposito yang 3 bulan dulu. Selanjutnya, jika sudah terlatih memanage bisa ambil deposito yang tahunan.
6. Simpan bilyet deposito 1. Mulai menabung lagi hingga terkumpul 5 juta ke-2, lalu depositokan lagi seperti proses sebelumnya. Begitu seterusnya hingga terkumpul banyak bilyet 😂.  Keuntungannya, saat kita benar-benar butuh uang banget, ga semua deposito dicairkan. (Kalau bisa sih jangan terpakai ya).
7. Simpan semua bilyet di tempat yang aman. Dan pliiiiis, jangan diinget-inget kalau kita punya deposito sekian, tabungan sekian. Tetap hidup sewajarnya. Untuk semua hal  yang gak bikin kita mati kalau gak beli, berarti bisa ditunda/dicancel!!!
8. Setelah terkumpul 25 juta pertama, silakan jadikan 1 deposito. Dan ingat, tetap menabung. Lakukan seterusnya hingga kebiasaan ini benar-benar menjadi life style kamu dan keluargamu.
9. Mulai dari point no 1 lagi, hingga terkumpul 25 juta ke-2, lalu satukan deposito kamu menjadi deposito 50 juta pertama kamu, dst dst dst hingga suatu saat nanti akan tercipta tabungan 100 juta pertama kamu. Aamiin ...

Nikmati prosesnya. Jangan lupa untuk dipotong zakat maal dan sedekah. Ini bukan masalah uangnya, tapi bagaimana kita membentuk mental kaya. Saat orang sibuk menghabiskan/membelanjakan uangnya, mari kita sibuk menabung uang kita. Setelah terkumpul uang dalam jumlah tertentu, kita dapat membeli aset untuk menambah tabungan kita dalam bentuk lain.

Selamat mencoba 🤗


DS, 9 Januari 2017
(inisial di ambil dari FB temen, cuma lupa siapa namanya)

ASMARA KEDUA

Aku menikah di usia yang tak lagi belia, hampir kepala tiga. Padahal orang-orang bilang aku cantik, putih dan tinggi, meski hidungku tak mancung tapi bertengger manis.

Tak laku? bukan sih, banyak yang naksir atau yang terang-terangan ngajak nikah, tapi hatiku telah terikat dengan Arkan teman sepermainan dari kecil, selisih usia dua tahun. Dari kecil dia baik selalu melindungi dan ngemong. Makin dewasa kami makin dekat dan akhirnya kita punya komitmen untuk membina rumah tangga.

Meski usia kita telah cukup, begitupun dengan finansial, dia bekerja dengan gaji yang cukup dan akupun sama bekerja di perusahaan swasta. Tapi Arkan selalu menunda dengan alasan tak mau melangkahi Bang Johan.

Bang Johan Kakak dari Arkan, ganteng tapi dingin jarang ada senyum di bibirnya, dari cerita Arkan Bang Jo ditinggal calon istrinya beberapa hari sebelum pernikahan, calonnya pergi dengan laki-laki lain.

"Tapi sampai kapan kita menunggu Bang Jo, Ar?"
"Sabar Cha, percaya pada suratan takdir," jawab Arkan dengan tetap tenang.
"Sabar sih sabar, Ar! tapi ingat usiaku, hampir tiga puluh," kataku dengan suara tercekat saat sadar bilangan yang kusebut. "Lagian kalau tidak usaha mana bisa kita nikah," lanjutku berapi-api.
"Jangankan mendekati tiga puluh, sampai nenek-nenek kau tetap yang terindah buatku, Cha."
"Halah ... gombal kaya abege!"
~
Seminggu setelah kejadian itu aku tak bertemu Arkan, hingga malamnya setelah shalat maghrib aku tenggelam dalam bacaan kalamullah, pintu kamar diketuk dan Ibu memanggil.
Kututup Al Qur'an dam membuka pintu. Ibu langsung masuk dengan tergesa.

"Kalau mau ada tamu ya bilang atuh, Neng! kan Ambu malu tak ada suguhan," cecar Ibu.
"Tamu, tamu siapa Bu?"
"Keluarga besar Pak Ibrahim datang."
"Hah? kaget bahagia dan beraneka rasa berebut masuk dihatiku.
"Sudah, kamu dandan yang cantik, Ibu tunggu di depan,"
"Tapi, Bu."
"Sudah, ayo cepet!"

Gamis merah hati dipadukan dengan kerudung senada, setelah rapi aku menyusul Ibu ke ruang tamu. Benar saja semua keluarga Pak Ibrahim sudah memenuhi ruangan hanya terselip Apa, Ambu dan adikku Naufal.
Kuedarkan pandangan kenapa Arkan tidak ada.

"Sini duduk, Teh!" Naufal menuntunku duduk di sampingnya.
"Kak Arkan tidak ikut," bisiknya, paham dengan hatiku karena dia satu-satunya yang tahu hubungan kami.
"Nah karena Nak Nissa sudah hadir, boleh kami sampaikan maksud kedatangan kami?" Paman Hamdan yang merupakan adik Pak Ibrahim mulai bicara.
"Silahkan, sambil disambi ngopi," jawab Apa.

Akhirnya mereka mengutarakan niat mereka menghitbah aku, juga resepsi yang jangan dilama-lama, segera ditentukan katanya.

"Bagaimana Cha?" tanya Ibu.
"Sebentar, saya ikut bicara. Bapak sekeluarga menghitbah Kak Nisa buat siapa? mengingat putra Bapak ada dua," kata Naufal.
Ah ... ini anak memang dewasa sikapnya, meskipun posisinya sebagai adik tapi aku sering bermanja dan meminta pendapatnya bila ada masalah.
"Betul, kami lupa," kata Pak Ibrahim. Disambut tawa semuanya, aku hanya tersenyum.
"Kami menghitbah Nak Annisa untuk putra kami Johan," sambung Paman Hamdan.

Derrrrr!
Jantungku bagai kena setrum dan langsung menjalar keseluruh tubuh, lesu, marah, kecewa dan kaget.

"Bagaimana Nak Nisa?" tanya Pak Ibrahim, sementara Bang jo hanya tersenyum, saat kucoba mencuri pandang.
Dengan segenap kekuatan aku menjawab.
"Saya minta waktu, Pak, Bu. Tiga hari sampai seminggu."
"Baiklah kalau begitu, karena kami sudah ngopi, makan isi toples hampir ludes dan yang penting jawaban Nak Nisa, kami mau pamit," kata Pak Ibrahim.
Sepeninggal keluarga Arkan aku segera masuk kamar, kutelpon Arkan dengan gusar. Apa ia tahu keluarganya menghitbah aku untuk Bang jo.

"Iya, Cha! ... aku tahu," jawabnya.
"Lalu?"
"Aku tak bisa berbuat apa-apa, maafkan aku Cha."
"Kamu tak sanggup mengatakan pada keluargamu, tentang hubungan kita?"
"Sekali lagi maafkan ketidak berdayaan aku, Cha. Kuharap kamu mau terima Bang Jo."
Hakss! Aku tutup telpon, kulempar ke atas kasur. Marah dan kecewa lagi-lagi mengerubingi rasaku.
Tiga hari aku belum bisa memberi jawaban, semua samar dalam pikiranku. Kebencian pada Arkan, membuat pikiranku mengusulkan untuk menerima Bang Jo.
Handphonku berdering tanda sms masuk, dari Arkan.
"Asslamu alaikum, Cha. Aku pamit ditugaskan ke perusahaan cabang di pelosok. Maafkan aku."
Tak kubalas, meski hati menangis antara rindu, kesal dan kecewa.
~~
Sebulan sudah aku resmi jadi istri Bang Jo, pernikahan yang sangat diharapkan dua keluarga. Entah denganku dan Bang Jo.
Arkan tak ada kabar, seperti hilang ditelan bumi. Saat pernikahan kami ia pun tak hadir, saat aku tanyakan pada Danisa adik bungsunya, ia bilang sibuk ada pekerjaan yang tak bisa di tinggal.

Benar kata pepatah 'Tresna jalaran saka kulina' akhirnya aku merasa nyaman berada di samping Bang Jo, mulai sedikit menggeser singgasana Arkan di hatiku.

Kami pindah rumah karena pekerjaan Bang Jo mengharuskan kami pindah ke lain kota. Delapan tahun pernikahan dua orang buah hati kami telah hadir. Sang Kakak Fahri dan adiknya Farah. Telah tumbuh dengan lucu dan sehat. Lengkap sudah rasanya kebahagiaan ini. Tinggal merawatnya karunia yang tak terhingga ini.
~~~
Braaaaaaaak!!
Mobil yang kami tumpangi ditabrak sebuah truk dengan kecepatan tinggi. Anak-anak yang duduk di belakang itu yang terpikir. Tapi sebelum aku meraih mereka semua terlihat gelap.

Aku dan Bang Jo terluka parah, seminggu Bang Jo koma dan aku tak berdaya dengan berbagai luka. Sebulan aku mulai pulih dan merawat Bang Jo. Anak-anak tak mengalami luka serius karena posisi mereka yang duduk di belakang.

Dua bulan Bang Jo boleh pulang, dan harus terapi seminggu sekali. Ia belum bisa berjalan karena retakan di tulang punggung juga pendarahan di bagian kepala.

Kujalani dengan berusaha tabah. Merawat Bang Jo, anak-anak dan menjaga toko untuk sumber penghasilan kami, karena otomatis Bang Jo tidak lagi bekerja. Untuk pengobatan mertua dan adik iparku Danisa yang membantu.

Tiga tahun aku menjalaninya, ketika suatu malam Bang Jo melambai dari kursi roda di ruang keluarga.

"Ada apa, Bang?"
"Maafkan Abang, telah banyak menyusahkan kamu, jaga anak-anak ya," katanya sambil membelai kepalaku.
"Abang ngomong apa, sih? Abang akan sehat, kita membesarkan anak-anak bersama."
Abang hanya tersenyum, lalu meninggakanku begitu saja. Setelah melihat anak-anak di kamarnya aku menyusul Bang Jo ke kamar, ia tengah berbaring dengan menatap langit-langit.
"Abang ngantuk?"
"Iya Nis, mata pengen merem terus."
"Ya sudah, Abang tidur.”
“Sini temani!” katanya sambil menepuk kasur di sampingnya.
Aku menurut, merebahkan tubuh di sampingnya. Ketika Bang Jo tiba-tiba memijit hidungku gemas.
“Abang, sakit tahu!” kataku pura-pura ngambek.
“Mau lagi?”
“Ogah!”
“Kalau gitu, cium dulu,” katanya sambil menunjuk pipinya.

Aku menurut, berbalik dan menciumnya. Bang Jo memelukku, akupun tak menolak hingga kita, tepatnya aku terlelap. Itulah terakhir kali aku berbicara dengannya. Karena subuh saat kubangunkan untuk shalat ia sudah tak bernafas.
~~~
Dua tahun sudah aku hidup tanpa Bang Jo, rumah dan toko kujual. Kami pindah ke rumah Ambu, atas permintaan mereka, karena Naufal pun sudah mandiri dengan istrinya mengelola sebuah toko pakaian.

Dengan mertua pun berdekatan, jadi saat mereka kangen cucunya tak perlu jauh.
Hingga suatu sore, saat aku tengah tiduran setelah pulang dari toko membantu Naufal, Farah menepuk-nepuk pipiku.

“Bunda!”
“hmm.”
“Bangun, iihh.”
“Ada apa?” kataku sambil membuka mata.
“Di rumah Eyang ada Om baru, tadi siang datang Eyang sampai nangis loh, Bun.”
“Om baru?”

Farah mengangguk, lalu ia pamit mandi. Aku masih tercenung memikirkan Om baru, siapa pikirku. Ketika ada yang mengetuk pintu, bergegas keluar dari kamar menuju pintu depan. Begitu dibuka jantungku seakan melonjak.

“Arkan?”
“Boleh aku masuk?”
“Iya, silahkan!”

Lama kami saling diam, disamping bingung harus berkata apa, juga masih sibuk menata deburan rasa yang berbaur memenuhi rongga dada. Sampai akhirnya Arkan bicara.

“Aku datang untuk minta maaf, padamu Cha.”
“Sudah terlalu banyak kau mengucap maaf, apalagi?”
“Kamu marah, benci padaku?”
Aku tak mampu menjawab, hanya terdiam sambil memaikan ujung jilbab.

“Kalau kamu masih marah aku terima, tapi sebelumnya dengarkan penjelasanku, Cha. Aku tak kuasa menyakiti orang-orang yang telah berjasa, aku bukan anak kandung Bapak sama Ibu. Aku anak angkat mereka, lalu pantaskah aku mematahkan harapan mereka?” Arkan bercerita dengan sedikit terbata. "Apa kamu pikir aku bahagia? sakit Cha, sampai aku harus pergi agar tak bertambah sakit melihatmu." tambahnya.

Aku menatapnya haru, ternyata dibalik semua kepengecutan yang kusandangkan padanya, ada keluhuran budi.

“Aku datang ingin meminta satu kesempatan, untuk kita kembali menjalin apa-apa yang telah lama terputus.”
"Istrimu?"
"Istri? Hahaha" ia tertawa hambar.
"Aku mengajukan mutasi ke pelosok, bertahun-tahun kumengabdikan diri di sana, di hutan tepatnya. Kalau monyet banyak."
Aku tersenyum, lucu dengan ceritanya.
"Senyummu masih sama, yang terindah."
"Aku sudah tua, Ar."
"Apa kamu lupa? sampai jadi Nenek-nenek pun kau tetap yang terindah bagiku."
"Gombal."
"Serius ... kalau bukan karena indahmu mana mungkin aku betah berteman monyet selama bertahun-tahun."
"Kamu tak berubah ya gaya bahasanya."
"Mungkin,
dan selama di sana aku menulis buku, yang rencananya mau kuhadiahkan padamu, kalau bersedia jadi istriku."

Garut 04 Maret 18


Karya : Nay Moza
di grup FB Komunitas Bisa Menulis

_____________

maaf ya mba, ga ijin mau share.. tulisannya bagus bangettt.. 

FAKTA : SEMUA WANITA ITU CANTIK !

         FAKTA SEMUA WANITA ITU CANTIK :


  1. Dasarnya, semua wanita itu cantik (kalau didandani, hihihi)
  2. Semua wanita itu cantik (kalau punya duit buat ke salon)
  3. Semua wanita itu cantik (tergantung dari sudut pandang mana)
  4. Semua wanita itu cantik (hidungnya aja kah, matanya aja kah, rambutnya kah, hihi.. tapi ini kan salah satu unsur kecantikan)
  5. Semua wanita itu cantik (permak pake aplikasi aja sekarang mah gampang gratis lagi ga perlu ke salon)
  6. Semua wanita itu cantik (kata mamakku sih)
  7. Semua wanita itu cantik (mas swami sih iyain aja yaa.. asal jangan bandingin ama yg dibelakang, haissshh)
  8. Semua wanita itu cantik (ya iyaaalaaaah.. semua orang juga tau ! kalau ganteng namanya laki!!!)



sekilas iklan aplikasi kecantikan, wkwk

Senin, 05 Maret 2018

Persiapan LO - Laparoskopi ; Laboratorium & Radiologi (05 Maret 2018)

Hari ini pertama konsul untuk persiapan operasi. Yakni ke laboratorium untuk cek darah + urine lengkap, dan photo thorax di radiologi.

Seperti yang pernah aku bilang sebelumnya, di rsup fatmawati itu super duper antri semua-muanya. Jadi kalau mau kesini ya harus siap bersabar, dan kalau kamu adalah pekerja kayak aku.. better kamu obrolin masalah kesehatanmu ke atasan untuk mempermudah perijinan. Karena disini untuk konsul itu dari pengalamanku kesana, pasti minimal sampe siang (dhuhur). Jadi pastikan kalau kamu boleh ijin masuk siang.

Pengambilan darah untuk glukosa puasa dan glukosa PP 2 jam.. Kamu harus puasa minimal 10-12 jam (tetep boleh minum air putih loh yaa), setelahnya kamu makan lalu puasa lagi 2 jam.
Diambil darah kurang lebih 90 cc (jadi 3 tabung kecil karena yang akan diperiksa lumayan banyak). Tapi ini ga seberapa sih ya dibanding donor darah 250 cc dan menggunakan jarum yg lebih besar.
Pemeriksaan untuk lab sendiri adalah sebagai berikut :




Surat Pengantar Lab

Rincian Biaya Cek Lab (lumayan lah yaa kalau kena biaya, alhamdulillah dicover BPJS)



Nah, sambil menunggu untuk ambil darah lagi (setelah puasa 2 jam), aku sama suami mendaftar untuk Rongent (Foto Thorax) di gedung Radiologi. Awalnya agak bingung, karena 1 gedung itu untuk pemeriksaan macem2 yang berhubungan dengan Radiologi. Tapi syukur mata yang minus ini melihat tulisan PENDAFTARAN di salah satu meja CS.. (bukan sesuatu yang wah sih, hehe). Bersyukur juga disitu stand by pak satpam, pas mau taroh surat pengantar thorax, diinfo sama pak satpamnya untuk langsung mengantri di pintu 3 (di gedung Radiologi itu ada 5 pintu dengan klasifikasi masing2 ada foto thorax, MRI, foto panggul, dll). Lumayang mengantri juga.., oya baik cek lab maupun radiologi, sekali dipanggil langsung 5 pasien, mungkin untuk meringkas waktu yah.. dan menurutku termasuk efisien.

Disana ngapain aja ? Karena sudah pernah cek keduanya baik ambil darah maupun thorax, jadi sudah bisa menebak sih nanti mau diapakan. Dan khusus untuk foto thorax ini, sengaja pilih baju atasan dan bawahan yang mana baju atasannya mudah dilepas (kemeja kancing), karena disana akan diminta untuk ganti dengan baju khusus untuk foto rongent (biasalah, cuma selembar kain dengan tali), dan semua yang berbau logam harus dilepas (terpaksa harus lepas kerudung juga pas fotonya, sebenere peniti2 sudah dilepas sih, daripada ribut ngikut instruksi aja lah yaa). Ini ga lama kok, cepet, ga sampai 5 menit.

Rincian biaya nya sebagai berikut :





Untuk hasil cek lab diatas, semuanya bisa diambil 1 hari setelah cek, yakni esok hari dan tentunya.. Budayakan antri ! hihi..





Runtuhnya Langit Malam, Tragedi Cilandak 30 Oktober 1984

Hawa malam di hari senin 30 oktober 1984  itu terasa panas, acara dunia dalam berita yang dibacakan pembaca berita Unun Sugianto dan Yasir Denhas di TVRI baru saja usai mengumandangkan jingle khas penutupnya dilanjutkan  acara Arena dan Juara, sebuah acara  favorit saya meskipun hanya berupa rekaman-rekaman pertandingan menarik di beberapa cabang olah raga. Saat memasuki kamar depan dan membuka jendela untuk memberi hawa segar masuk kedalamnya, bunyi petasan yang meletup-letup terdengar bersahutan dari arah belakang rumah.

Cukup lama saya menyimak suara janggal itu, karena biasanya hajatan penduduk pinggir kompleks perumahan umumnya dilaksanakan di hari sabtu atau minggu dan mereka sering membunyikan petasan tanda pembuka pesta. Suara teriakan tiba-tiba membahana di malam itu, sahut menyahut memberi tahu berita yang terdengar simpang siur, "Gudang peluru meledak lagiii!". Kaki saya spontan melintasi bibir jendela kamar dan melompatinya hingga sampai ke teras depan. Ibu, kakak dan adik saya keluar memastikan berita, saat itu ayah tak ada di rumah, ia berdinas di satu kantor militer di pusat Jakarta. Tubuh kurus saya yang mulai meninggi   melesat, menyusuri jalan depan rumah dan melewati  lorong kecil arah barat dekat lapangan badminton untuk melihat apa yang terjadi, terdengar ibu berteriak memanggil.

Saya tahu dimana  gudang peluru itu, tempat dimana saya sering bersama sahabat kecil saya,  wiranto,Yudi, Iyok dan Narto bermain ditepi-tepinya. Gudang peluru itu berbentuk bagai  enam makam besar dengan gundukan berbentuk parabola yang di masing-masing ujungnya terdapat tangga menuju kebawah dan dibatasi oleh kerangkeng besi kokoh dan pintu kayu maha berat. Letaknya yang dekat dengan Dapur tempat memasak bagi keperluan pasukan penghuni asrama yang tinggal didalam markas  lebih membuat kami menjuluki tempat itu sebagai "Belakang dapur" dibanding menyebutnya sebagai gudang peluru. Mulanya kami tak menyadari bahwa tempat bermain kami itu tersimpan ribuan peluru roket besar sebesar batang kelapa yang dulu disiapkan oleh presiden soekarno untuk menghantam tentara kerjaaan Belanda guna membebaskan Irian barat, sampai sebuah letusan kecil pernah terjadi pada bulan Juli 1984 sebelumnya namun berhasil dipadamkan. Saya menyeruak dan menerjang berlawanan arah dengan beberapa Provost yang mencoba menghadang laju orang-orang yang sangat ingin tahu, dan tiba-tiba.....kami saling bertubrukan. Lampu seketika padam mengakibatkan pandangan yang gelap gulita tanpa cahaya. Para Provost berteriak mengusir siapa saja yang berjalan ke arah gudang peluru yang jaraknya hanya  1-2 kilometer saja dari rumah kami. Saya panik dan berlari berbalik arah, suara dentuman mulai mengeras dan menggetarkan bumi.

Tiba dirumah, sekeluarga kami nampak panik kecuali ibu. Ia sibuk berunding dengan para tetangga untuk berencana seterusnya akan berbuat apa namun dentuman demi dentuman membuyarkan semuanya, satu demi satu tetangga kembali kerumah dan mempersiapkan pengungsian apa adanya. Sementara Ibu memasukkan segala pakaian yang bisa dibawa, kami anak laki-laki mempersiapkan segala surat yang perlu dibawa dalam sebuah kopor. Adik bungsu saya menangis sejadi-jadinya, karena ketakutan luar biasa dan juga menangisi sofa baru di ruang tamu kesayangannya yang baru saja dibeli ayah seminggu yang lalu. Ibu duduk berdoa diruang tamu lalu meletakkan sebuah Alqur'an di atas meja dan mengajak kami bergerak meninggalkan rumah. Ketenangan ibu saat itu memberi kekuatan tersendiri. Di jalan utama ribuan orang mulai bergerak, takbir berkumandang, doa dihantarkan dari mulut semua orang, tangis anak-anak kecil yang tak  terperikan ketakutannya karena tak tahu ada apa gerangan sementara manusia dan kendaraan tumpah ruah mencari jalannya masing-masing.

Gelegar yang menggoyang bumi  bersahutan tiada henti di belakang kami dalam gelap gulita tanpa penerangan. Perjalanan yang sungguh dahsyat ditingkahi dengan teriakan "Awaaaas...!" berkali-kali. Peringatan itu berulangkali dikomando para lelaki dan tentara muda yang ikut juga meninggalkan markasnya ketika bulatan merah melintas beberapa meter  diatas kepala mendesirkan gemericik pasir dan hawa yang amat panas pada tengkuk. Ribuan orang seirama bertiarap di jalan-jalan lalu kembali berlari menuju arah selatan tanpa tahu mau kemana tujuan akhirnya. Desir panas datang dari roket yang meluncur tak tentu arah kearah timur dan beruntung hanya beberapa kearah selatan tempat arah kami berusaha mengungsi, sebuah pilihan yang tepat yang hanya Tuhan saja yang tahu mengapa semua orang memilih arah itu. Roket itu melesat silih berganti bagai tiada kendali dan bunyi dentuman beberapa ton besi yang panjang menghujam tanah kebun-kebun yang kami lalui siap mencabut nyawa ribuan orang yang jatuh bangun bertiarap dan berdiri dengan teriakan masing-masing. Dalam kilatan cahaya yang menerangi gulita malam itu  sebuah mobil berjalan perlahan bersama dibelakang kami sekeluarga dan sorot lampunya menandai punggung kami lalu terdengar teriakan orang dari dalamnya mengajak kami sekeluarga untuk ikut ke dalam mobil itu. Mereka tetangga kami cukup jauh yang mengenali ibu karena ibu sering membuatkan baju untuknya. Karena kami masuk rombongan pertama, jalan masih memungkinkan untuk ditembus, sementara dibelakang kami lautan manusia harus berjalan tertatih tatih, jatuh bangun menuju tempat yang aman sejauh mungkin menghindar lokasi ledakan. Kembali Tuhan memberikan kendaraan cepat untuk kami meninggalkan epicentrum ledakan yang merontokkan fondasi dan dinding-dinding rumah yang kami tinggalkan.

Kami tiba lebih cepat di kawasan Pondok Cina disbanding mereka yang tak beruntung hingga harus terus menyusuri jalan yang panjang dimalam itu. Ketika tiba di tanah yang datar depan halte Universitas Indonesia yang kala itu masih belum beroperasi, kami memandang kearah utara melihat langit memerah meletup letup dengan bara yang membumbung serta kilatan roket yang melintas diangkasa siap memangsa apa saja yang ada di depannya. Sekonyong-konyong ditengah doa untuk para tetangga dan kawan-kawan yang tengah berjalan mengungsi, sebuah ledakan maha dahsyat menghantam wajah-wajah yang cemas, buliran pasir yang terhempas dari arah utara membuat sebuah desingan hebat hingga membuat kami tersungkur di jarak yang demikian jauh dari tempat ledakan. Semua kembali ke mobil dan meneruskan perjalanan menuju depok tempat dimana beberapa kerabat yang mau menampung kami sebagai pengungsi.

Malam itu seluruh wilayah Jakarta selatan dan timur morat-marit, roket berdentam ke tanah menghajar apa saja dibumi tak ada yang menghentikannya. Sungguh suatu kemurahan Tuhan, tak ada satupun roket itu meledak pada titik jatuhnya hingga korban tak banyak jatuh karena ledakan, padahal di dalam gudang itu terlontar peluru dan rudal berjenis roket berjarak tembak 15 km yang bila peluru ini meledak, seorang anak yang berada 100 meter dari ledakan akan muntah darah karena jantungnya tergetar. Kemudian ada howitzer 140 mm, ada peluru-peluru meriam anti Tank. Juga di situ disimpan bahan peledak TNT dalam pak-pak lima pon (TEMPO). Malam itu kami tidur dalam pengungsian, disebuah rumah seorang wartawan di Depok sementara ayah yang bergegas menuju rumah kami di tengah tugasnya hanya bisa berdiri di lapangan seberang Trakindo bersama Pangab Jenderal L.B. Moerdani, Pangdam V Jaya Mayor Jenderal Try Sutrisno, Kapolri Jenderal Anton Sudjarwo, dan Kapolda Metro Jaya Mayjen Soedarmadji yang sama sama berada dilokasi itu karena tak mungkin untuk bergerak meninjau langsung ke lokasi lebih dekat. Dalam catatan beberapa majalah dan Koran seperti Tempo, Sekitar 370 pasien diungsikan ke berbagai tempat: RS Pertamina, RS Yayasan Jakarta, ke Apotek Retno, Gereja HKBP, Balai Rakyat, Masjid - yang berlokasi agak jauh dari gudang mesiu itu. Dua pasien meninggal. kena serangan jantung. Dan karena panik 35 bayi dapat diungsikan, tapi tanda pengenal bayi yang tak sempat dipasang.

Setelah semua pasien diungsikan, baru sebuah peluru menghajar Asrama Putri II. Peluru itu menembus tembok, tembok pun hancur. Sebuah pesawat televisi masih tampak utuh terjepit reruntuhan tembok. Dalam ledakan malam itu para Marinir menyelamatkan tank dan panser menjauhi tempat kebakaran, sementara puluhan mobil pemadam kebakaran semula berniat memadamkan api tapi langsung berbalik arah karena yang dihadapi adalah enam buah gudang peluru, satu kendaraan tertinggal dilokasi karena kepanikan yang terjadi. Hingga esok paginya, ayah tak tahu dimana kami berada demikian juga kami tak tahu ayah dimana, saat itu tak ada mobile phone yang bisa saling memberi kabar. Hari kedua ketika ledakan agak mereda saya meminta ijin ibu untuk pergi sendiri kembali kerumah dan ia mengijinkan dengan wajah khawatir. Dengan menumpang kendaraan apa saja saya berhasil bertemu ayah di depan rumah yang nyaris rata dengan tanah. Serpihan mortir menancap didinding-dinding yang tersisa. Uniknya bangunan rumah kami hancur rata dengan tanah namun masih ada ruangan yang berdiri kokoh satu petak saja yaitu ruang tamu. Dindingnya utuh namun kaca-kaca hancur tak tentu bentuknya. Disana sofa baru yang dibeli ayah sudah terselimuti serpihan debu, dan diatas meja kaca yang masih utuh, satu buah kitab suci Alqur'an dimana ibu meletakkannya sebelum mengungsi masih ada diatasnya tanpa tergeser sedikitpun.

Saya membayangkan betapa bahagianya adik bungsu saya jika tahu sofa kesayangannya masih utuh tanpa rusak sedikitpun. Mulai hari itu, saya sendiri dan ayah hidup dalam tenda pengungsian sementara ibu dan adik serta kakak tetap berada di kawasan depok hingga situasi aman. Berdiri mengular di depan dapur umum untuk menerima makan pagi siang dan malam sudah menjadi keharusan yang harus dihadapi murid SMP seperti saya. Tinggal menyebut anak siapa, maka sebongkah daging, ikan dan sayur serta nasi akan ada dalam dekapan.

Maka ketika dalam sebuah kesempatan saya mengajak ketiga anak lelaki saya tidur dalam dingin malam dikawasan Cibodas dengan tenda yang terus berogoyang tertiup angin, saya menyampaikan cerita ini pada mereka bahwa kapanpun dan dimanapun kita hidup bencana selalu siap menelan kita sebagai manusia, tak peduli di kota atau didesa. Mereka saya siapkan untuk bisa hidup dalam dekapan hangatnya hotel bintang lima, namun tak ada salahnya mereka juga bersiap untuk bisa hidup dalam tenda pengungsian ketika Tuhan menguji hidup kita.

Ketika langit malam runtuh saat itu, Tuhan berseru dalam gemuruh dan desingan peluru, “Tugas Manusia adalah berusaha dan Tuhan senantiasa menyiapkan hadiah bagi setiap mahlukNya yang Bersabar..."

Penulis : Dhadhoenx Hariyanto -
di grup FB Indonesia Tempo Doeloe (ITD)

Senin, 26 Februari 2018

Promil #3 Pasca Alternatif

Lanjut cerita promilnya yaa..

Setelah promil alternatif tidak kunjung membuahkan hasil, kami memutuskan untuk kembali promil ke dokter.. Beberapa dokter yang pernah kami kunjungi :


  1. Dr. Dewi Rumiris, SpOG - RSIA Muhammadiyah Taman Puring

    Sebenarnya ke Dr. Dewi itu tidak sengaja. Mulanya kami mendaftar untuk konsul dengan Dr. Prima Progestian, SpOG, tapi ketika kami sedang menunggu antrian, tiba-tiba perawat menginformasikan bahwa Dr. Prima mendadak ada tindakan dan pasien beliau semua di alihkan ke Dr. Dewi Rumiris, SpOG.. dokter yang saat itu juga sedang praktek.

    Dr. Dewi lumayan terkenal dan bagus juga.. Cuma kalau masalah dokter itu kan setiap orang cocok-cocokan. Dan sayangnya, aku ga cocok konsul dengan beliau karena beliau terkesan agak jutek yaa dan agak pelit informasi.. iya ga sih.. entahlah kalau pandangan orang kan beda2.

    Tapi dari segi keilmuan, beliau termasuk bagus. Awal konsul dengan beliau, ditanya apakah aku sudah HSG atau belum.. aku jawab belum. Dan beliau langsung membuat surat pengantar untuk HSG dan meresepkan beberapa obat penyubur.

    HSG kulakukan kalau ga salah di hari ke-10 menstruasi.. dengan syarat pasca menstruasi tidak boleh berhubungan sebelum menjalani HSG. Biayanya kurang lebih 850rb di RSIA Muhammadiyah Tampur. Dan hasilnya langsung keluar saat itu juga..

    Karena penasaran akan hasilnya, akhirnya kucoba intip di dalam map.. sebelum nanti bertemu dengan Dr. Dewi (hari ke 14). Alhamdulillah hasilnya kedua tuba patent, bentuk rahim, saluran servicx dan uterus semuanya normal, bentuk rahim anteflexi (menghadap kedepan).

    Akhirnya kembali lagi ke Dr. Dewi di hari 14 haid.. Setelah di lihat hasil HSG, beliau menyatakan semua hasilnya bagus.. kemudian aku di USG tv untuk melihat hasil penggunakan obat penyubur yang telah diresepkan di hari haid ke-2 tempo lalu..  Alhamdulillah sel telur kanan kiri bagus.. terlihat besar sesuai ukuran seharusnya.. dan beliau bilang kalau jadi insyaAllah bisa kembar.. sama persis perkataan dr Ivander waktu dulu promil.
    Hyuuu,  aku seneng bangettt..  Alhamdulillah tidak ada yang bermasalah, sel telur juga normal..

    Kemudian dokter Dewi melihat hasil asper suami.. Suamiku dinyatakan asthenozoospermia, yang artinya gerak sperma lambat.. dan dokter Dewi menyarankan agar pak suami konsul ke dokter androlog. Di rsia muh tampur saat itu dr androlognya adalah dr indra.. katanya sih terkenal juga..

    Tapi karena ceki-ceki harga.. untuk konsul di rsia muh tampur itu lumayan, obat2annya jg aku yakin mahal.. jadi kami masih pikir2 sambil aku cari2 jalan keluarnya..
    Eh waktu browsing, akhirnya ketemu satu RS yang terjangkau dan ada dokter androlognya, yakni RSUP Fatmawati. Yap ! RS pemerintah punya.. Setelah cari2, ada 1 dokter androlog yang cukup terkenal.. Yakni Dr. Nugroho, SpAnd.

    Cuss lah kita kesana.. Setelah bertemu dengan dr Nugroho, kami curhat.. eh konsul.. akhirnya beliau membuat surat pengantar untuk asper ulang di fatmawati..
    Waktu itu sebenarnya pas swami sudah asper beberapa kali di RS Hidayatullah uin, dan hasilnya tetap sama yakni astheno.. Namun dr Nugroho menyampaikan bahwa, di rs uin itu bukan khusus untuk fertilitas jadi hasil lab nya tidak sesuai dengan standard pengecekan untuk fertilitas..

    Setelah paksu asper di fatmawati, ohya.. untuk asper meskipun di rs pemerintah.. jangan takut fasilitas ga bagus.. justru disini fasilitas untuk aspernya lebih bagus dibanding rs uin.. kalau rs uin pengambilan sample di rumah pakai botol sendiri.. (ini kan bisa aja sperma nya ke goncang di motor saat dibawa ke RS). Nah kalau di fatmawati, ada kamar khusus seperti vip. Ada ruang tamu + tv, wastafel, dan kamar mandi pun sudah disediakan botol. Jadi dari rumah tinggal datang aja pagi2 (dengan perjanjian).

    Hasil asper diambil setelah 3 hari dari pengambilan sampel, langsung konsul ke dr nugroho. Dr Nugroho menyampaikan bahwa hasil asper paksu masih tergolong bagus.. dan masih cukup untuk membuahi.. Beliau hanya menyarankan untuk olahraga, dan diresepkan 2 obat. Agak lupa obatnya yg aku inget sih bioquinon sama obat pengencer dahak (lupa namanya)

    Setelah dari dr nugroho, kami vakum lagi ke dokter.. sambil mengumpulkan uang untuk step berikutnya..

  2. Dr. Ismail Yahya, SpOG - RSIA Buah Hati Ciputat

    Udah sekian lama vakum, kami ingin memulai promil ke dokter lagi.. Setelah dipikir-pikir tanya sana sini.. pilihan kami jatuh kepada Dr. Mukhlis rsia buah hati.. Loh, apa hubungannya dengan Dr Ismail Yahya ? Kami ke buah hati ciputat berdasar jadwal praktek dokter yang lama.. Sekaligus pas di hari ke-2 menstruasi. Ternyata sampai sana beliau tidak praktek. Ada beberapa dokter pilihan, tapi akhirnya kami memilih dr ismail yahya..
    Dokternya sudah tua, tapi enak dan ramah, sholeh juga.. Saat menghitung jadwal HB kami, beliau baca basmallah terlebih dahulu. Setidaknya itu bikin kami tambah tenang dan yakin.
    Tapi menurutku, kalau untuk program hamil, beliau kurang pas. Waktu itu aku cuma diresepin profertil dan ovacare dan dikasih surat pengantar untuk cek darah dan urine.. tapi ga tau fungsi cek darah dan urine nya buat apa.. karena kami baru ambil hasilnya 2-3 bulan kemudian karena dari situ kami tidak kembali lagi.. dan kami juga tidak bisa membaca / tidak mengerti hasil ceknya.

  3. Dr. Mukhlis, SpOG - RSIA Buah Hati Ciputat/Pamulang

    Akhirnya kami jadi ke dr Mukhlis di buah hati pamulang, bertepatan dengan nyeri haid hebat & muntah2 ( baca di sini ). Kesan pertama bertemu beliau.. masih muda, ganteng dan berwibawa.. hehe.. karena beliau juga favorite ibu2. Teman-teman kantor juga banyak yang periksa kehamilan dan lahiran ke beliau. Untuk penjelasan juga beliau bagus, pokoknya enaklah..

    Cuma waktu itu agak kecewa karena salah satu hal. Beliau awalnya tidak mau jujur kalau aku punya kista..  Sampai aku desak kenapa setiap haid sakit sampai muntah2, baru bilang kalau aku punya kista tapi kecil tapi jinak tidak berbahaya.

    Dari situ dokter menanyakan sudah cek apa saja. Karena belum cek hormon, maka aku diminta untuk cek hormon, diantaranya glukosa puasa, glukosa 2 jam PP, Anti Toxo IgM, Anti CMV- IgM, LH, FSH, Prolactin, Testosteron.

    Waktu itu buah hati pamulang masih kerjasama dengan lab Prodia.. Iseng sebelum cek aku tanya itu semua berapa biayanya.. kata cs Prodia biayanya 2,5 juta.. WOW. Angka yang lumayan lah kalau bagiku.. berhubung pak misua bukan orang kantoran alias hanya berjualan.. Jadi yaa hanya mengandalkan dari uang tabungan.. Setelah diskusi dengan pak su, sepakat bahwa kami akan cek untuk siklus berikutnya..

    Siklus berikutnya saat haid (cek hormon kata dr Mukhlis dilakukan saat haid). Hasilnya diambil 3 hari berikutnya.. karena ada cek glukosa yang hasilnya agak lama keluar kata cs Prodia.. Setelah di ambil hasilnya adalah sbb :



    hasil cek hormon
    Dari hasil cek hormon di atas, didapatlah diagnosa bahwa aku terkena PCOS syndrom dan kata dokter, agak susah menyembuhkannya..
    Perlu temen-temen ketahui, bahwa Pcos dan Pco itu berbeda. Pco itu lebih ke sel telur kecil-kecil dan haid tidak teratur, sedangkan Pcos berkaitan dengan metabolism syndrome. Untuk sel telur normal, bisa besar bahkan tanpa penyubur, siklus haid normal.
    Pco bisa terlihat dari USG transvaginal, sedangkan Pcos hanya bisa dilihat dari cek hormon dan cek AMH. Cukup jelas kan ya aku menjelaskannya..
    Biar tambah jelas.. yuk, coba kita uji dengan beberapa pertanyaan dari dr Henry, Spog berikut :

    Mari uji PENGETAHUAN KESUBURAN anda !
    1. Gambar dibawah ini adalah PCOS ?
    A. BENAR
    B. SALAH

    2. PCOS adalah sel telur kecil-kecil ?
    A. BENAR
    B. SALAH

    3. Untuk mengetahui PCOS harus di USG ?
    A. BENAR
    B. SALAH

    4. Untuk mengobati PCOS harus diberi penyubur ?
    A. BENAR
    B. SALAH

    5. Untuk mengobati PCOS harus ke dokter kandungan ?
    A. BENAR
    B. SALAH


  4. PCo atau PCos ?














Dan jawabannya adalah ................... Semua B. Salah !
jadi sudah cukup mengerti kan yaa.. 


oke, dilanjut lagi next yaaa.. see yaa..








Kamis, 22 Februari 2018

Untukmu, Wahai Calon Teman Hidupku...

Baru kali ini kurasakan, menunggu itu sangat-sangatlah meresahkan. Lebih meresahkan dari menunggu pengumuman kelulusan, lebih meresahkan dari mengantri tiket kereta dan lebih meresahkan dari menunggu hujan reda di gelap malam sepulang kerja.
Entahlah, dan terserah juga jika kau mau bilang bahwa aku kurang sabar.
Mungkin, aku memang kurang sabar untuk urusan “menunggu” –mu ini.
Bukan apa-apa.
Aku adalah seorang wanita. Kurasa wajar, jika urusan “menunggu” ini adalah hal yang sangat sensitif.

Mungkin yang perlu kau tau, untuk “menunggu”-mu ini, tlah kugadaikan rasaku.
Percayakah? Sudah banyak tawaran yang aku tolak demi menunggumu.
Memang aku siapa katamu? Tak sadarkah , bahwa kau menggantungkan hidupku karena kau menunda memberi keputusan. Bisa jadi menurutmu tak penting, karena kau sibuk memilah-milah wanita lain, yang kiranya pantas untukmu?  Atau jika aku positif thinking sedikit mengenaimu, kamu sibuk kerja atas dalih persiapan menuju singgasana walimatul ursy?
Tapi ini penting bagiku ! Lebih penting dibanding pengumuman diterima kerja, lebih penting dibanding tratiran atasan, dan lebih penting dibanding diskonan tas atau sepatu.
Tak sadarkah? Bahwa aku seorang wanita, yang terbatas pada usia?
Sekarang umurku 23 tahun. Ya sekarang! Bagaimana jika kau tak lekas memberi keputusan hingga 1 bulan.. 3 bulan.. 6 bulan.. 1 tahun.. 2 tahun.. ?
Ya, mungkin aku tak mengapa. Tapi bayangkan, jika dalam 2 tahun sudah ada 10 orang lebih yang berniat meminang? Namun kutolak?
Sedangkan kau tak lagi ingat pada janji untuk memberi keputusan.
Hingga sampai pada akhirnya aku minta kepastian dan ternyata kau sudah memilih wanita lain.

Sungguh, harga menunggu itu tak bisa tergantikan oleh apapun!


_________

Ini tulisan lama juga, sayang dibuang.. ga inget juga kapan nulisnya, sepertinya waktu itu niat mau ikut lomba menulis, tapi ga jadi.. haha.. tau lah.. aku ga cakap urusan tulis menulis.. 

Maukah Kamu Menjadi Maduku

"maukah kamu menjadi maduku?"itu pertanyaan Aura (bukan nama sebenarnya),salah seorang sahabatku kepadaku beberapa hari yang lalu. ini kisah nyata.Aura sedang mencari perempuan yang bersedia menjadi istri untuk suaminya. aku tidak menjawabnya. aku hanya terheran-heran dengan ulahnya.pada saat banyak orang yang menentang poligami, masih ada orang seperti Aura yang mencarikan istri untuk suaminya.

"apa alasanny Ra?" tanyaku.

"aku sangat bahagia mendapatkan suami seperti buya. aku hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan permpuanlain. awalnya buya keberatan dengan keputusanku. tapi akhirnya buya setuju."

"tapi maaf Ra, aku tidak bersedia dengan tawaranmu.maaf ya,dan terima kasih."

aku meninggalkan dia dengan pikiran yang terheran-heran.

tiga hari sesudahnya.

"Zuh, aku sudah dapat orangnya. semoga kita semua bahagia ya.doain aku ya Zuh."

"Ha....?!"



(bersambung)

_________

Sebenarnya ini aku tulis saat iseng dulu, tapi entah kapan ga inget..
Sengaja pindahin kemari, semoga nanti dapat ide buat nerusin.. 

Rabu, 21 Februari 2018

Sweet Memories and Happiness

Ya Allah, jika engkau berkenan, 
limpahkan selalu rasa cinta dalam keluarga kami 
supaya kami bisa senantiasa bahagia dalam menjalani bahtera rumah tangga. 
Dan karuniakanlah keturunan sebagai penerang jalan kami ke Surga Mu.
Ya Allah, 
apabila semua itu belum pantas untuk kami, 
maka berikanlah kami selalu perlindungan dan ridho-Mu.


Senin, 19 Februari 2018

Nyeri Haid dan Kista Endometriosis (Kista Coklat)

Mungkin tema ini sudah tidak asing lagi di dumay. Tapi aku harap catatan ini akan menambah khazanah teman-teman akan hal ini, atau mungkin bagi teman2 yang mengalami hal yang sama denganku, aku siap jika ingin sharing di kemudian hari..

Aku sama sekali tidak ada bayangan bahwa aku mempunyai kista. Ya, kurasa sama hal nya dengan perempuan lain terutama yang sedang mendambakan seorang anak sepertiku. Apalagi aku termasuk orang yang cukup rajin promil/cek up ke dokter.

Mulanya, aku mengalami nyeri haid yang sangat hebat.. kurang lebih 7 bulan lalu yakni bulan September 2017. Dulu sebelum menikah, kadang mengalami nyeri haid.. tapi tidak sesakit ini.. Penyebabnya karena kecapekan atau sedang banyak tugas kuliah. Dan saat nyeri haid datang.. cukup kuatasi dengan minum susu beruang atau teh hangat dan tidur/istirahat.. esoknya, nyeri haid langsung hilang.. Beda dengan sekarang, nyeri seperti ada yg terluka di dalam perut, perut di pegang sakit, dan untuk miring kanan/kiri sangat sangat sakit.. dan disertai dengan muntah-muntah.

Khawatir akan gejala ga wajar tersebut, suami ajak aku untuk cek ke klinik umum.. di klinik umum hanya di pegang sebentar lalu diresepkan obat anti nyeri dan obat penambah darah.. lumayan agak mengurangi nyeri meskipun masih disertai muntah2..

Di dua siklus berikutnya lagi, nyeri tidak kunjung sembuh.. akhirnya aku dan suami mencoba untuk konsul ke obgyn di ciputat.. sayangnya, dokter kurang tanggap dengan keluhan  dan malah diresepkan obat untuk promil dan diminta cek hormon.. saya ikuti saja saran dokternya, karena berdasarkan testimoni temen-temen, dokternya bagus dan terkenal. Namun aku hanya bertahan 2 siklus dengan dokter ini karena merasa tidak ada solusi untuk keluhan yang kualami (masih juga nyeri haid hebat dan muntah2)

Akhirnya, siklus haid bulan January dikarenakan sudah tidak kuat lagi menahan nyeri dan muntah-muntah. Sambil menangis aku sampaikan kepada suami ingin ganti rs dan ganti dokter.. Aku sampai berdebat dengan suami karena sering merasa kurang puas yang berujung gonta ganti dokter.. padahal kami sepakat bulan january ini terakhir ke dokter ini.. maafkan aku, aku sudah sangat lelah minum obat yang pada akhirnya hanya menambah penderitaan. Oya waktu cek hormon, aku di diagnosa pcos oleh dokter, dan harus terapi dengan minum metformin.. Metformin ini bikin tambah mual, ga nafsu makan, dan diare.. sehari bisa 3-4 kali pup.. benar-benar sangat menyiksa...

So, setelah perdebatan yang diiringi tangisan (halah), kami sepakat untuk terakhir kali ganti dokter, yakni dengan dr Prima Progestian di RSIA Muhammadiyah Taman Puring.. Waktu promil dulu, pernah mau ke dr Prima, tapi ternyata dr Prima cuti mendadak dan diganti dengan dokter lain (perempuan) yang mana tidak berlanjut karena kurang cocok.

Senin pagi setelah sholat subuh, buru2 aku WA cs rsia Muh Tampur untuk memastikan jadwal dr Prima. Alhamdulillah dokternya praktek pagi itu, dan langsung aku minta ijin kantor untuk tdk datang kerja hari itu. Syukur alhamdulillah, Allah permudah semuanya.. yang biasanya jalanan macet, ini sangat lancar.. bahkan terhitung perjalanan yang cepat. Sampai sana pun tidak menunggu lama untuk dipanggil ke ruangan dr Prima..

Setelah di usg tranvaginal oleh dr Prima, aku agak shock mendengar diagnosis beliau.. Sebenarnya dari rumah pun sudah memperkirakan hal yang terburuk antara sakit adenomyosis atau kista.. dan benar saja.. aku didiagnosis ada kista endometriosis atau kista coklat di ovary kanan sebesar 6,7 cm dan harus di operasi karena terhitung besar (di atas 4cm). Kata dokter kalau kista di bawah 4 cm, masih bisa untuk terapi obat atau langsung program hamil. Alhamdulillah untuk ovary kiri dan rahim bersih.

Dengan ekspresi tenang, lantas aku minta sama dokternya untuk membuatkan surat keterangan hasil usg yang menyatakan ada kista dan harus segera ada tindakan operasi untuk kemudian dirujuk dengan bpjs. Karena pas iseng tanya ke bagian cs untuk biaya operasi lumayan mahal buatku yang hanya karyawan biasa yakni sebesar 14 juta.

Oya sebelum aku urus dengan bpjs, sempat ada perdebatan kecil dengan suami, karena suami maunya dicoba pengobatan alternatif dulu selama 2-3 bulan, baru kalau tidak ada perkembangan langsung urus bpjs. Tapi karena ketakutan dan kekhawatiranku, takutnya malah semakin membesar.. akhirnya suami setuju juga untuk urus bpjs.

Dari rsia muh tampur, kami langsung menuju faskes 1 di klinik cirendeu.. dari situ alhamdulillah Allah mudahkan.. aku diminta memilih mau dirujuk ke rs mana.. akhirnya sepakat sama suami, aku memilih rsia hermina ciputat.. Lanjutlah kita siang itu juga ke rsia hermina ciputat..
MasyaAllah... antriannya buanyak banget.. tapi Alhamdulillah Allah mudahkan lagi.. karena antrian masih panjang, kami inisiatif untuk pulang ke rumah, makan siang dan istirahat... jam 5 sore kami kembali ke hermina.. dan syukur alhamdulillah ga lama langsung di panggil dan dijadwalkan untuk bertemu dengan dr Harry Syarief, spog.. Dokter yang sangat baik hati, semoga Allah sehatkan beliau (aamiin). Sekilas bertatapan dan ngobrol dengan beliau, mengingatkanku dengan alhamarhum bapak. Aku sangat bersyukur dipertemukan dengan dokter yang baik hati ini..

Konsul dengan dr Harry, beliau tidak merekomendasikan aku untuk tindakan bedah laparatomi karena belum pernah hamil dan melahirkan.. disamping itu, resiko laparatomi juga berat.. bisa terjadi perlengketan. Aku disarankan sama beliau untuk tindakan laparaskopy (tindakan bedah minimal  invansive) yang resikonya sangat kecil bahkan hampir tidak beresiko.. dan direkomendasikan untuk bertemu dengan dr Agus Syurur, spog (k) di fatmawati.

Sebenarnya dr Agus, praktek juga di hermina.. tetapi beliau tidak menerima pasien bpjs, dan terlebih lagi di hermina belum ada fasilitas Laparaskopy (LO). Ada, tapi harus sewa dari rs lain, sedangkan pasien bpjs tidak berbayar (gratisan). So, dirujuklah aku ke Fatmawati dengan bantuan dari hermina.

Alhamdulillah setelah rujukan diterima oleh rsup fatmawati, dua hari setelahnya suami mendaftarkan aku ke fatmawati.. masyaAllah alhamdulillah Allah permudah lagi bagi kami untuk bertemu dengan dr Agus..

Konsul berjalan dengan lancar, kami bertemu juga dengan dokter magang dari rscm. Kemudian aku diminta usg ulang lagi di rs fatmawati dan cek AMH untuk mengetahui cadangan sel telur. Ini penting sebagai dasar pengambilan keputusan dokter terkait operasi. Aku dijadwalkan untuk USG ulang tanggal 22 January 2018. Syukur alhamdulillah tidak bentrok dengan jadwal pulang kampung dengan mertua dan keluarganya yakni dari tanggal 17-21 January 2018.

Sebelum pulang kampung, aku sempatkan untuk cek AMH di Prodia Bona Indah pada hari Sabtunya tanggal 13 January 2018. Dan hasilnya di ambil oleh pak suami hari seninnya tanggal 15 January 2018.

Kami kembali ke Jakarta lagi pas banget tanggal 22 January (pagi). Setelah istirahat sebentar, aku dan suami langsung ke Fatmawati untuk menjalani USG tranvaginal. Oya temen-temen perlu tau, bagi yang belum pernah periksa kesini, di sini semua bagian terpisah.. misal usg, usg itu ada dokter khusus yang bagian usg bukan dokter kita atau obgyn..

Hari rabunya tanggal 24 January, kami kembali lagi ke dokter Agus dengan membawa hasil AMH.
Sedangkan untuk hasil USG tv sudah langsung di sertakan dalam jurnal Pasien.
Setelah dilihat oleh beliau, AMH ku tergolong masih bagus.. yakni 4. Perbandingannya untuk wanita yang sudah menopause kata dokter AMHnya adalah 0 koma. Alhamdulillah....
Dan dari hasil USG, terlihat bahwa ukuran kistaku 7,7 cm (tambah 1cm) dan ada sedikit perlengketan. Awalnya dokter menawariku untuk ikut penelitian dengan minum herbal (dari RS, semacam kapsul minyak ikan) selama dua bulan untuk melihat / meneliti, apakah dismenorhea nya sembuh dan kista mengecil atau tidak. Tapi berhubung suami menolak, karena aku termasuk orang yang susah minum obat, maka aku langsung dijadwalkan untuk operasi Laparaskopy hari Jum'at tanggal 23 Maret 2018. Dan perlu diketahui lagi, bahwa operasi di rsup fatmawati sangat sangat antri jadi memang harus bersabar 2-3 bulan. Tadinya dokter mencari jadwal terdekat di bulan February, tapi ternyata penuh.

Karena masih lama dari jadwal Operasi, kami dijadwalkan untuk kembali lagi menghadap beliau tanggal 14 February 2018 untuk mengambil surat rujukan pra operasi.

Pas tanggal 14 February, kami kembali lagi ke dokter Agus. Dan buat pengalaman lagi untuk temen-temen, bahwa disini harus bersabar menunggu panggilan dokter.. karena antriannya lumayan.. dan sangat disayangkan, karena terkadang dokternya baru datang menjelang siang.
Setelah di panggil, oleh dokter magang juga (kali ini perempuan), dibikinkan surat rujukan untuk ke 3 dokter, yakni dokter anastesi, dokter penyakit dalam dan dokter jantung (tanggal 5 Maret, 12 Maret, dan 13 Maret 2018). Pemeriksaan ini berkesinambungan antara satu dengan yang lain, karena untuk lanjut ke pemeriksaan selanjutnya, harus membawa hasil dari pemeriksaan yang sebelumnya.
Oya, berbeda dengan RS swasta lainnya yang bisa cukup 1 hari untuk pemeriksaan/konsul pra operasi, disini memakan waktu beberapa hari dan proses berkas-berkasnya cukup agak ribet yaa karena harus bolak-balik mendaftar dahulu ke cs terkait misal cs penyakit dalam dan cs jantung.. Paham kan yaa, disini setiap bagian terpisah, mungkin karena saking banyaknya pasien.. jadi diklasifikasi sendiri-sendiri..
Bersamaan saya mendaftar untuk konsul pra operasi, banyak juga bapak2. ibu2 dan yang sepantaran untuk mendaftar konsul pra operasi.. Kesannya agak.. gimana ya.. namanya juga RS tingkat A.. Bisa terbayang lah yaa.. Sebenarnya rsup fatmawati ini, fasilitasnya sudah cukup bagus. Waktu pertama-kedua kalinya datang, aku sendiri agak kecewa dengan pelayanan susternya yang agak "judes".. kalau kata suami sih karena udah banyak pengalaman dan tingkat stress yang tinggi , setiap harinya banyak sekali data pasien yang masuk. Tapi makin kesini, karena sudah paham alurnya, jadi sudah mulai terbiasa.

Nahh ! sepertinya sampai sini dulu aku berbagi pengalaman yaa... Nanti pasti aku share lagi kelanjutannya gimana. Pesan untuk teman-teman, kalian harus semangat.. Kalau ada gejala-gejala yang dirasa kurang wajar atau tidak seperti biasanya, jangan takut untuk cek ke dokter..
Semua yang kita alami adalah takdir. Tapi takdir itu ada yang bisa kita rubah dengan ikhtiar, kesabaran, keikhlasan dan Do'a !

Miss You.

Jumat, 12 Januari 2018

Promil #2 Alternatif


Sebagai orang kecil - menengah, pastinya kami ingin mencari cara alternatif supaya bisa cepat hamil dengan biaya yang murah meriah. Nah, berbekal dari hasil browsing sana sini.. Inilah beberapa cara yang kami lakukan :

1. Pijat 

Menurut kepercayaan orang jaman dulu, pijat bisa dilakukan sebagai alternatif untuk punya momongan. Entah percaya atau tidak. Nyatanya mamak saya (ibu) bisa hamil dengan pijat setelah penantian 6 tahun dan bisa punya 6 orang anak! Dan kakak tertua saya, hamil dengan pijat juga dengan penantian hampir 1 tahun (lebih sebenarnya karena sebelumnya sudah pernah menikah dan belum mempunyai anak). Dan dari informasi tetangga yang juga sering pijat langganan ke "Nyak", akhirnya saya dan suami mencoba ikut pijat juga.

Kami pijat di daerah pondok pinang. Dan memang sudah terkenal sih, tapi mungkin belum rezeki kami. Kata Nyak, panggilan si ibu tukang pijat, tidak semua orang bisa memijat peranakan. Nyak adalah salah satu orang yang beruntung turun temurun bisa memijat.

Mengenai pijatnya sendiri, pijat dilakukan seminggu 2x di hari yang sama sampai berhasil hamil.
Bayar seikhlasnya, dan jika mau dikasih ramuan jamunya.. bayar untuk jamunya aja 50 ribu. Jadi biasanya kami memberi Nyak uang 100 ribu berikut jamunya.

Kami urut suami istri di area perut dan pinggul. Untuk ramuan jamunya kurang lebih : air kelapa ijo, telor bebek, kunyit, madu. Diminum setelah di pijat.
Pijatnya juga tidak lama, dan tidak sakit. Hanya agak begah setelah di Pijat.

Kurang lebih kami pijat sekitar 2 bulan-an, sebelum pada akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan lagi. Karena kalau di hitung, biaya nya sama saja dengan kita periksa ke dokter kandungan. Bayangkan, sehari 100ribu. Seminggu berarti 200 ribu dikalikan 4 minggu, total 800 ribu tiap bulan. Belum termasuk transportnya..

Lagi kalau di pikir-pikir, lebih logis periksa ke dokter dibanding hanya urut- urut saja. Terlebih mamak saya sendiri tidak mengijinkan saya urut perut, karena takut rahimnya rusak. Padahal mamak jalan dulu juga urut, kakak saya juga dulu disuruh urut. Yah, tapi mungkin menurut mamak, tukang urut jaman sekarang sama jaman dulu beda sih.. kalau jaman dulu urut hanya boleh sekali.. lalu tunggu aja, sebulan dua bulan, jika blm hamil baru boleh di ulang. Baik mamak maupun kakak saya, hamil juga dengan sekali urut. Kalau jaman sekarang urut kok bisa berkali-kali? Tapi ga kunjung hamil juga kan yaa?? dan kedua, lokasi kami berbeda.. mamak di jawa sedangkan saya urut di Jakarta. Ngaruh ga sih? Mungkin secara tingkat keahlian juga berbeda. Who knows ?


2. Madu Penyubur Suami Istri

Awal mula kami kenal dengan madu ini, yakni dari banyaknya testimoni yang berseliweran baik di fb maupun di web. Karena dirasa budgetnya ada, ga ada salahnya untuk mencoba kan? Barangkali jadi salah satu bagian dari yang berhasil hamil dengan itu. Pas saya beli online nyoba sekali dengan suami, memang belum hamil sih.. tapi siklus haid saya jadi maju. Biasanya siklus 30 hari, dengan minum itu jadi maju 28 hari. Akhirnya saya coba beli lagi online, eh ketauan oleh teman kantor saya. Sama temen saya ditanya berapa harganya. Saya jawab aja sekian.. daaan, kata temen saya itu terlalu mahal. Saya disuruh ke toko herbal langganan dia. Kebetulan dulu kantor suami nglewatin toko herbal itu.. Jadilah suami suka mampir beli disitu, karena harganya jauh jauh lebih murah, dibanding online..

Dan dari situlah, jalan rezeki suami saya dimulai.. hahaha..

Setelah tau suami suka beli herbal, akhirnya temen-temen kantornya pada nitip. Trus sama suami saya di kasihnya harga jual (oya, perlu tau yaa, karena suami langganan beli herbal, jadi sama orang tokonya, suami dikasih lah harga reseller).. yaah hasilnya lumayan buat tambah2. Apalagi waktu itu kami punya target untuk punya rumah sendiri.. (sekarang masih numpang di rumah mertua).

Akhirnya, saya punya ide, untuk berjualan herbal saja online. Mulai lah kami bikin nama , logo, dll.
Tidak terpikirkan sama sekali kalau suami bakal berhenti dari pekerjaannya, dan sampai sekarang masih menekuni di bidang herbal.. hihi..

Yaah, saya yakin, Allah pasti sudah mengaturnya. Meskipun awalnya saya dan keluarga kekeuh agar suami mencari pekerjaan "kantoran", tapi kalau memang rezekinya sudah ditentukan dari sini, ya mau bagaimana lagi? Dan sungguh, bersama kesulitan itu ada kemudahan.

So, keep smilling....

Ohya, mengenai konsumsi madu penyubur ini, pada akhirnya juga kami hentikan. Bayangkan saja, sudah berbotol-botol kami konsumsi dan belum juga hamil.. rasanya itu mak nyess.
Even sih, herbal itu cocok-cocokan.. dan mungkin rezeki 'anak' setiap orang kan berbeda waktu dan caranya..

jadi jangan pernah menyerah yaaa.. ganbatte !!!


3. Jus 3 Diva

Awalnya jus 3 diva itu kan memang buat kami promil yaa.. buahnya itu wortel, apel malang dan tomat.. Beneran seger banget.. Suami juga suka sih.. Tapiii.. hheehe.. karena saya tidak tinggal sendiri, kami masih numpang di rumah mertua.. Gak enak pastinya bikin jus untuk diminum sendiri ga bagi2.. ntar dikiranya menantu pelit.. Akhirnya saya bikinnya agak dibanyakin air dan gula nya (so sad), karena bapak mertua sukanya yang manis-manis gitu laah..

Daan.. sudah pasti, makin lama makin males lah yaa.. karena jadi ga fokus untuk promil. Resepnya aja udah beda.. Sebenere ngejus untuk sekalian diminum mertua sih ga masalah.. yang masalah adalah, paling malesss nyuci perkakas after ngeblender .. tau sendiri kan, ampas wortel itu buanyaak buangettt.. jadi harus nyaring lah, apalah..

Pernah request bumer buat beli juicer. Kan enak yaa.. ga perlu saring menyaring.. eeeh tidak di acc, karena takut ga terawat (bumer itu dagang kue yang notabene perkakasnya udah mbluberrr). Dan kata bumer, nyuci perkakas juicer juga sama aja ribet..
Yaudahlah.. jadi sekarang, kalau bumer beliin bahan ya tak jusin, tapi kalau engga dibeliin bahan.. Ongkang ongkang aja... hehe gak ding, ya seperti biasa masak en bebenah rumah tiap pagi.


4. Habbats

Yap, habbats ini masih menjadi pilihan saya dan suami sampai sekarang. Mm, maksudnya, kalau pas ada stok ya minum, kalau ga ya tetep diusahakan sih.. Terlebih ada dokter juga yang merekomendasikan habbat sebagai penunjang promil, yakni dokter Suryo Bawono, SpOG. Beliau dokter kandungan di pekanbaru, riau.

Dan mengenai habbat ini ada haditsnya juga kan..

"Tetaplah kamu berobat dengan Habbatussauda, karena sesungguhnya di dalamnya mengandung bahan penyembuh bagi setiap penyakit kecuali mati". (HR Al-Bukhari)

Dalam Ash-Shohihain diriwayatkan hadist dari Ummu Salamah dari Abu Hurairah R.A, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Hendaklah kalian mengkonsumsi Habbatus Sauda’ , karena didalamnya terdapat kesembuhan dari setiap penyakit, kecuali saam. Sedangkan saam artinya kematian.”

Imam Bukhori juga meriwayatkan hadist dari Aisyah R.A bahwasanya ia mendengar Nabi SAW bersabda;
” Sesungguhnya Habbatus Sauda’ ini merupakan obat bagi setiap penyakit, kecuali saam. Aku bertanya, “Apakah saam itu?”. Beliau menjawab, “Kematian.”

Dalam riwayat Muslim:
“Tidak ada suatu penyakit, kecuali penyembuhannya ada didalam Habbatus Sauda.”

Jadi, setidaknya buat menjaga kesehatan kan.. Hamil itu bonusnya after sehat. 
Untuk anda pejuang dua garis, ga ada salahnya mencoba ya kan.. 

Dan menurut saya habbat nya yang merk mana aja sih, semuanya bagus.. Tapi kalau mau rekomendasi dokter Suryo , nama merk nya adalah "Habbat's" 3 in 1 (habbat, minyak zaitun, dan propolis).


5. Akupunktur

Ada yang pernah dengar akupunktur untuk kesuburan ? Coba aja ya bisa browsing-browsing.
Dulunya, ada temen yang ngobrol tentang akupunktur. Saat itu ngiranya akupunktur itu ya untuk kebugaran/kesehatan bukan untuk kesuburan.. 

Ternyata akupunktur itu banyak macamnya tergantung untuk tujuan apa. Misal untuk ngecilin badan bisa pakai akupunktur + tanam benang.. Untuk sendi/otot-otot yang rada ga semestinya, bisa pakai akupunktur + di kasih pemanas.. Apalah bahasanya saya kurang ngerti yaa.. 

Setelah baca sana sini, nyari-nyari testimoni. Banyak juga yang berhasil hamil dengan akup. Katanya akup ini bisa ngecilin kista juga loh.. Dan berbekal dari nyari-nyari di internet, ketemulah dokter akupunktur yang terkenal dan bisa untuk program hamil. Yakni dokter Melya Warianto, Sp AK di klinik Mediko Jatinegara. 

Kami kesana setiap hari Sabtu, naik comuter line dari stasiun pd Ranji. Jadi harus transit dulu ke sta. tanah abang. Sebenernya sih cepat yaa kesana naik kereta. Apalagi klinik Mediko itu tidak jauh dari stasiun jatinegara.. Hanya perlu jalan kaki kurleb 0.5 km. Kamu bisa pakai map aja kalau misal tertarik untuk kesana. Jalan kaki juga kurleb 10-15 menit lah dari stasiun jatinegara. 

Pas sampai klinik, masyaAllah ini antriannya puanjaaang banget. Karena dokter Melya ini terkenal, jadi dari berbagai kota sih pada dateng kesini.. Selain akupunktur kesuburan, beliau menangani keluhan penyakit yang lain. Misal Bell Palsy, asam urat, nyeri sendi, autis, dll. 
Untuk kesuburan sendiri, lumayan banyak kok pasangan yang program kesini, bukan kami aja loh yaaa.. hehe..

Kesan pertama, rada ngeri gitu deeehh belum pernah kan soalnya.. 
Mulanya kami di interview oleh dokter Melya, sudah menikah berapa lama, keluhannya apa, sudah periksa apa aja.. (oya bagi kamu yang tertarik utk promil dsini, jangan lupa bawa semua hasil pemeriksaan dokter yaa supaya memudahkan dr melya utk kasih tindakan.. maksudnya mau ngasih jarum di titik titik mana gitu).. 

Setelah interview, kami di arahkan utk ke bilik.. di ruangan dokter melya itu biliknya hanya di sekat-sekat menggunakan tirai yaa.. jadi misal utk pasangan, ya disekat dan disediakan 2 kasur. Di balik tirai ada yang lainnya lagi. Jadi sekali masuk ke ruangan dokter melya itu kurang lebih ada 8 tempat tidur kecil macam di RS gitu lah.. 

Saya dan suami ditusuk di bagian yang berbeda.. kalau saya, titik yang di akup adalah.. punggung (trus disuruh rebahan, hadduuuh ini rada2 jiper gitu deeh soalnya posisi jarumnya kan masih nusuk di punggung), trus kedua kaki deket tumit, dan area perut (perut bawah, perut kanan kiri). Setelah ditusuk, didiamkan (ditinggal) kurang lebih 30 menit. Woww mayan lama lah yaa.. Tapi enak kok, bisa di bawa sambil tidur.. meskipun area yang ditusuk berasa tegang yaa.. jadi awal mulanya rasanya seperti ketarik gitu.. trus lama-lama anget.. 
Oya, katanya sih saat akup jangan dipakai untuk bergerak. Karena setelah dicabut bisa berdarah. 

Setelah akup, rasanya badan jadi enteng.. Enak deeh,, jadi jangan terlalu ngeri sama jarumnya yaa (padahal aslinya saya takut jarum loh).. Itu kami lakukan rutin seminggu sekali selama 2 bulan sebelum saya memutuskan untuk berhenti (again) karena capek di perjalanan. Nunggu keretanya itu lama buuu, dan sering ga dapet tempat duduk.. pokoknya capek lah. 

Kata susternya sih, kalau mau berhasil harus rutin minimal seminggu 2x, kalau bisa 3x seminggu. Tapi karena saya kerja, jadi ga mungkin lah yaa.. Disuruh rajin olahraga, minum air putih, ga boleh makan sembarangan apalagi yang pake-pake bahan pengawet atau yg mengandung micin. 

Untuk harganya sendiri, menurut saya lumayan terjangkau lah yaa.. mengingat hasilnya juga enak di badan. Tapi sebenernya ini tergantung kondisi kita, karena akan ngaruh berapa titik yang akan di akup. Jadi kayaknya ngitungnya sih dari berapa jumlah pemakaian jarum. Waktu itu saya habis kurang lebih 70-85 ribu/ orang. Berdua itu kurleb habis 165-170 ribuan. 

Oke bunda, ga ada salahnya mencoba kok. Apalagi bisa peluang hamil kalau rutin kan? 
Eh, kemarin juga sempet baca, kalau akupunktur medik itu bisa untuk penyembuhan pcos loh..
Dr Suryo juga suka menyarankan akupunktur untuk mendukung promil (terlebih istrinya juga dokter akupunktur). 

Yang ingin kesana, ini alamatnya ya :

Alamat Klinik Mediko
Jalan Bekasi Timur IX/6
Jatinegara – Jakarta Timur
021-85910259



6. Kurma Muda dan buah Zuriat

Kurma muda juga bisa digunakan sebagai alternatif untuk memperoleh momongan loh.. Suami saya juga jual ini, meskipun kami bukan termasuk orang yang beruntung bisa hamil melalui konsumi kurma muda dan buah Zuriat.. 

Untuk manfaat dan bagaimana cara konsumsinya, bisa googling aja ya bund.. 

Kalau kami sendiri sih, suka konsumsi ini. Rasanya enak, manis sepet gitu. Banyak juga sih, testimoni yang dikirim ke misua.. yang berhasil promil dengan ini. 
Kami sih, jelas bersyukur. Setidaknya jika bukan kami, tapi pejuang lain bisa berhasil hamil dengan ini.. itung-itung membantu para pejuang dua garis juga... 

Alhamdulillah Allah kasih rezeki kami dari jualan kurma muda dan buah zuriat. Rezeki kan macam-macam yaa.. Rezeki dalam bentuk uang receh juga sangat kami syukuri alhamdulillah.. 

Bunda-bunda yang mau coba konsumsi ini juga silahkan yaa.. ga ada salahnya mencoba buah dari Arab ini. Selain rasanya enak, mudah-mudahan ini bisa jadi jalan buat kamu untuk punya momongan. Aamiin.


---------------------------
Sekian promil alternatif yang sudah pernah saya dan suami jalani. Semoga bisa sebagai referensi buat anda semua pejuang dua garis yaa.. Silahkan jika ada yang mau sharing bisa komen saja. atau kirim email ke nenglisrgil@gmail.com


Kehamilan Kedua

            Waktu itu tanggal 7 Februari 2021, ada seseorang share di grup wa tentang seleksi beasiswa S2 tazkia jurusan magister ekonomi sy...