Baru kali ini kurasakan,
menunggu itu sangat-sangatlah meresahkan. Lebih meresahkan dari menunggu
pengumuman kelulusan, lebih meresahkan dari mengantri tiket kereta dan lebih
meresahkan dari menunggu hujan reda di gelap malam sepulang kerja.
Entahlah, dan terserah juga jika
kau mau bilang bahwa aku kurang sabar.
Mungkin, aku memang kurang sabar
untuk urusan “menunggu” –mu ini.
Bukan apa-apa.
Aku adalah seorang wanita. Kurasa
wajar, jika urusan “menunggu” ini adalah hal yang sangat sensitif.
Mungkin yang perlu kau tau,
untuk “menunggu”-mu ini, tlah kugadaikan rasaku.
Percayakah? Sudah banyak tawaran
yang aku tolak demi menunggumu.
Memang aku siapa katamu? Tak
sadarkah , bahwa kau menggantungkan hidupku karena kau menunda memberi
keputusan. Bisa jadi menurutmu tak penting, karena kau sibuk memilah-milah
wanita lain, yang kiranya pantas untukmu?
Atau jika aku positif thinking sedikit mengenaimu, kamu sibuk kerja atas
dalih persiapan menuju singgasana walimatul ursy?
Tapi ini penting bagiku ! Lebih
penting dibanding pengumuman diterima kerja, lebih penting dibanding tratiran
atasan, dan lebih penting dibanding diskonan tas atau sepatu.
Tak sadarkah? Bahwa aku seorang
wanita, yang terbatas pada usia?
Sekarang umurku 23 tahun. Ya
sekarang! Bagaimana jika kau tak lekas memberi keputusan hingga 1 bulan.. 3
bulan.. 6 bulan.. 1 tahun.. 2 tahun.. ?
Ya, mungkin aku tak mengapa.
Tapi bayangkan, jika dalam 2 tahun sudah ada 10 orang lebih yang berniat
meminang? Namun kutolak?
Sedangkan kau tak lagi ingat
pada janji untuk memberi keputusan.
Hingga sampai pada akhirnya aku
minta kepastian dan ternyata kau sudah memilih wanita lain.
Sungguh, harga menunggu itu tak
bisa tergantikan oleh apapun!
_________
Ini tulisan lama juga, sayang dibuang.. ga inget juga kapan nulisnya, sepertinya waktu itu niat mau ikut lomba menulis, tapi ga jadi.. haha.. tau lah.. aku ga cakap urusan tulis menulis..
_________
Ini tulisan lama juga, sayang dibuang.. ga inget juga kapan nulisnya, sepertinya waktu itu niat mau ikut lomba menulis, tapi ga jadi.. haha.. tau lah.. aku ga cakap urusan tulis menulis..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar