Rabu, 23 Oktober 2019

REZEKI ITU PUNYA ALAMAT..

Kalau rizqi itu diukur dari kerja keras...
maka kuli bangunan lah yg akan cepat kaya.

Jika rizqi itu ditentukan dr waktu kerja...
maka warung kopi 24 jam lah yg akan lbh mendapatkanya..
bahkan mungkin mampu mengalahkah KFC dan Mc. DONALD

Jika rizki itu milik orang pintar...
maka dosen yg bergelar panjang yg akan lbh kaya...

Jika rizqi itu karena jabatan...
maka presiden dan rajalah orang yg akan menduduki 100 orang terkaya di dunia..

Rizqi itu karena kasih sayang Allah.

" Mengejar rizqi, jangan mengejar jumlahnya, tetapi berkahnya."
( Ali bin Abi Thalib )

MESKIPUN LARI, RIZKIMU AKAN TETAP MENGEJARMU

“Kalaulah anak Adam lari dari rizqinya (untuk menjalankan perintah Allah) sebagaimana ia lari dari kematian, niscaya rizqinya akan mengejarnya sebagaimana kematian itu akan mengejarnya.” (HR Ibnu Hibban No. 1084)

Miskin kaya sudah ada yang mengaturnya.

ABDURRAHMAN BIN AUF SELALU GAGAL JADI ORANG MISKIN

Jika tiba-tiba kondisi ekonomi "down",  dalam terhibur mengingat kisah bisnis Abdurrahman bin Auf, tentang investasinya membeli kurma busuk.

Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, Abdurrahman bin Auf r.a akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya.
Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama.

Maka mendengar ini, Abdul Rahman bin Auf r.a pun berfikir keras, bagaimana agar bisa kembali menjadi miskin supaya dapat masuk syurga lebih awal.

Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh.

Abdurrahman bin Auf r.a pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat tadi  dengan harga kurma bagus.

Semuanya bersyukur, Alhamdulillah, kurma yang dikhawatirkan tidak laku, tiba-tiba laku keras! Diborong semuanya oleh Abdurrahman bin Auf. Sahabat gembira.
Abdurrahman bin Auf r.a pun juga gembira.

Sahabat lain gembira sebab semua dagangannya laku.
Abdurrahman bin Auf r.a gembira juga, sebab berharap
jatuh miskin!

Masya Allah, hebat.

Coba kalau kita ? Usaha diuji dikit, udah teriak tak tentu arah.

Abdurrahman bin Auf r.a merasa sangat lega, sebab tahu akan bakal masuk surga dulu, sebab sudah miskin.

Namun, Masya Allah
Rencana Allah Subhanahu wa ta'ala itu memang terbaik...

Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, Raja Yaman mencari kurma busuk.

Rupa-rupanya, di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang cocok adalah KURMA BUSUK !

Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma Abdurrahman bin Auf r.a dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.

Subhanalloh
Orang lain berusaha keras jadi kaya. Sebaliknya, Abdurrahman bin Auf berusaha keras jadi miskin tapi selalu gagal. Benarlah firman Allah:

"Wahai manusia, di langit ada rizqi bagi kalian. Juga semua karunia yang dijanjikan pada kalian " (Qs. Adz Dzariat, 22 )

Jadi, yang banyak memberi rizqi itu datangnya dari kurma yang bagus atau kurma yang busuk?

Allah Subhanahu wa ta'ala lah yang Memberi rizqi

Semoga kisah ini dapat menyuntik kembali semangat dalam diri kita semua,  yang sedang diuji dalam pekerjaan dan usaha kita, UNTUK LEBIH MENGUTAMAKAN URUSAN KEPADA ALLAH dibanding urusan dunia yang sementara ini...

آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْنَ



(copas WA group)

Minggu, 20 Oktober 2019

Promil #4 Inseminasi

Bismillah..,

Jika Mamak sudah sampai ke tahap ini, berarti besar kemungkinan mamak sudah melewati tahapan promil alami dengan maupun tanpa obat, dan pastinya promil alternatif juga kan ya.. misal akupunktur, urut, herbal, dll.

Sama hal-nya denganku.

Beberapa kali baca testimoni, kalau pasca operasi Laparoskopi (LO) akan mudah atau cepat hamil alami. Dulu sebelum ketahuan kalau aku ada kista, sempet searching mengenai LO ini.. dan ga kaget juga sih ya, untuk LO ini butuh dana atau biaya yang ga sedikit. Banyak dari pejuang promil yang tidak diketahui penyebab infertilnya berikhtiar salah satunya melalui LO ini. Jadi rahim, indung telur, saluran tuba, servics semua di cek dan dibersihkan jika ada hal yang mengganggu kesuburan.

Kadang, tanpa kita sadari, ada bagian dalam hati kita yang tergerak keinginannya dan secara ga langsung berharap banget bisa LO walaupun sepertinya kalau dipikir secara logika tanpa uang mana mungkin bisa kan ya..

Eh, subhanallah alhamdulillah, Allah kabulkan keinginanku untuk LO ini.. yaah meskipun harus divonis kista terlebih dahulu, hehe.. Tapi aku percayai bahwa ini takdir. Dan akupun LO dengan BPJS alias free tanpa biaya sama sekali.

Pasca LO, hati sudah tenang kembali, karena nyeri haid juga alhamdulillah sudah teratasi. Haid juga langsung normal kembali dan lebih cepat,biasa 29-30 setelah LO siklus haid menjadi 27 hari. Namun sejujurnya aku agak bertanya-tanya, temen-temen yang lain setelah LO kista, pasti diresepin suntik tapros/endrolin/divalin atau ga diresepin obat visanne untuk menekan pertumbuhan kista kembali.
Karena bagi penderita kista sangat riskan, apakah duluan hamil atau kistanya. Setelah diingat-ingat, mungkin karena aku nyampein kalau mau langsung promil, jadi dokter Agus ga ngasih resep obat-obatan diatas. Berharapnya kalau aku segera hamil.

Lewat 2 bulan, aku belum kunjung hamil juga. Cari referensi sana-sini, dan berkat baca-baca di forum Female Dayli (FD), akhirnya aku memutuskan untuk mencoba berikhtiar kembali dengan Inseminasi buatan. Waktu itu inginnya sih segera mungkin, karena katanya golden period untuk promil itu ya antara 3-6 bulan pasca LO. Tapi karena mendadak, kami ditawari rumah sama temen, jadi kami fokus untuk mengurus KPR rumah terlebih dahulu.. Alhamdulillah, masyaAllah, ini benar-benar di luar rencana.. karena kami memang sedang ga megang uang sama sekali untuk ambil kpr rumah ini.. Setelah sebelumnya agak trauma 2x kena tipu untuk urusan beginian.. (next time aku ceritain yaa perjalanan aku sama suami nyari rumah).

Balik lagi, untuk urusan kpr itu agak lama ya.. karena nyiapin dokumen-dokumen, fokus ke pembangunan rumahnya, belum urusan akad bank nya.. Ga terasa sudah 6 bulan pasca LO dan aku belum juga kunjung hamil. Setelah mengantongi info dari temen-temen di FD dan kami pun sudah memantapkan diri untuk inseminasi, akhirnya kami memutuskan untuk inseminasi di klinik Sehati Serpong dengan dr. Handojo, beliau juga praktek di RS Omni Alam Sutera.
Lumayan banyak yang berhasil insem dengan beliau, untuk biaya nya pun di klinik sehati tidak semahal RS-RS swasta lainnya..

Saat mens hari kedua, setelah liat jadwal ternyata dr Han pas lagi praktek di RS Omni Alsut, jadi kita langsung telpon kesana untuk daftar promil dengan beliau. Kesan pertama ketemu beliau sih, orangnya welcome banget, ramah, sederhana, dan ga money oriented sih. Karena pas aku tunjukin berkas-berkas pemeriksaan sebelumnya, kata beliau udah cukup, ga perlu cek-cek ulang lagi. Jadi kita bisa langsung mulai untuk insemnya.

Kami pun langsung di USG karena ini mens hari kedua, jadi penting buat dokternya untuk tau kondisi rahim, apalagi pasca LO aku belum pernah sama sekali untuk USG, apakah sudah bersih dari kista atau belum. Sangat deg-degan pastinya, dari rumah sebelum berangkat juga sebenernya udah agak worried. Dan ternyata apa yang aku khawatirkan betul betul terjadi. Di indung telur kiriku ada kista lagi kurang lebih sebesar 5,3 cm, dan ini bukan ukuran yang kecil. Tapi aku berusaha untuk tenang, dan minta saran dokter bagaimana baiknya.

Dr Han waktu itu menyarankan untuk LO ulang, seketika langsung lemes, karena memang ga siap mental kalau harus LO ulang dalam waktu dekat ini. Mencoba untuk nego dengan dr Han, alhamdulillah beliau setuju untuk mencoba langsung insem. Namanya ikhtiar kan.. Meskipun aku harus bertaruh dengan keadaan kistaku.. Mau ga mau ketika konsumsi obat penyubur lagi, maka akan berpengaruh dengan si kista tersebut bukan ?

Aku juga mantapkan dalam hati, kalau misal insem sampai 3x berturut-turut dan belum berhasil, mungkin bisa dipertimbangkan untuk LO ulang (how saddd.. hiks).

Proses insemku (yang pertama) dan biaya nya kurang lebih segini ya mak;

H2 : RP 830.000,- (konsul 1), USG, + dikasih obat penyubur fertin 1x1 sama asam folat, dan suami diresepin lipesco (RS Omni Alsut). Disuruh dateng langsung ke klinik Sehati pas H10.

H10 : Rp 550.000,- (konsul 2), USG. (klinik Sehati)

Alhamdulillah dapet 2 sel telur kanan kiri, besarnya 1,7cm dan 1,4cm. Aku pikir udah cukup lah ya untuk insem, apalagi aku baca-baca review temen-temen, H10 kontrol itu langsung suntik pemecah telur, besoknya langsung insem ternyata aku insemnya H14. Diinfo juga sama dokter, nanti 15 menit sebelum insem minum 1lt air dan tahan pipis karena rahmiku anteflexi.

Aku tanya sama dr Han, kapan sebaiknya waktu suntik pemecah telur dan waktu terbaik untuk insem. Kata beliau, bagusnya saat sel telur ukurannya minim 2cm dan idealnya 2,2cm. Dan aku sama suami disuruh bikin PR besoknya 2 hari sebelum suntik pemecah telur, antisipasi kalau sel telur sudah pecah duluan. Dikasih opsi sama dr Han mau insem di Omni atau di klinik Sehati. Aku pilih di klinik Sehati, selain faktor biaya, waktunya juga kalau di Omni harus pagi sedangkan aku pagi kerja, jadi ga bisa.

H13 : Rp 520.000,-  (malam), suntik pemecah telur. (klinik Sehati)
H14 : Rp 1.750.000,- INSEM (klinik Sehati) dan diresepin obat penguat kandugan tapi harus nebus di luar, karena di klinik Sehati lagi kosong.

Total Rp 3.650.000,-  udah konsul, USG + obat. Muraah kan yaaa.. ga nyampe 4 jt.

Yang greget, dari sekian lama proses insem, waktu yang paling menegangkan adalah di saat menunggu 12-14 hari pasca insem.. Dan itu bikin pikiran ga bisa tenang. Hiks..

Tiba saatnya H28 teng, aku mens sodara-sodara.. yang artinya insem pertamaku gagal total.. karena haidku datang ontime tepat pada waktunya. So, aku balik lagi dong ke dr Han, untuk mencoba insem yang ke-2.

Untuk insem keduaku ini, secara proses dan obat ga jauh berbeda sih dengan insem yang pertama. Bedanya obat penyuburnya dinaikin dosisnya aja jadi 2x1. Selebihnya sama.. Oh dan alat untuk memasukkan sperma yang sudah di wash juga ada yang berbeda. Itu aku agak kurang paham ya..
Intinya aja, dan insem keduaku pun gagal mak.. Tapi insem yg keduaku itu pas gagal ya ga sesedih insem pertama sih, biasa aja.. Cuma karena masih numpang di rumah mertua (ehh, rumah udah jadi sih, tapi belum ditempatin), jadi mertua pun tau kalau aku insem, yaa secara ga langsung ini bikin down juga sih mak.. Pengennya kalau promil itu ga ada siapa2 yang tau. Karena kalau ada yang tau dan kita gagal, jadi agak gimana gitu.. Perjuangan yang sungguh melelahkan, masyaAllah.

Setelah insem keduaku pun berakhir sad ending, untuk lanjut insem yang ke-3 aku agak ragu. Mungkin karena merasa udah lelah ya.. padahal dibanding perjuangan temen-temen yang sampai tahap IVF, perjuanganku belum apa-apa.

Dari situ pingin banget nyari second opinion mengenai kistaku. Apakah memang perlu LO ulang atau mending di hold dulu sambil nabung-nabung untuk IVF. Jadi kalaupun harus LO ulang ya sekalian bablas untuk IVF.

Awalnya konsul online, inbox FB ke salah satu dokter yang mayan terkenal juga di dunia maya, dr Susi, SpoG. Beliau menyarankan untuk nabung aja persiapan IVF, dibanding harus LO ulang.
Masih belum puas juga, aku dan suami langsung ke RSIA Hermina Ciputat untuk konsul dengan Dr. Malvin Emeraldi, SpoG (k). Beliau juga sama, tidak menyarankan untuk operasi ulang, karena efeknya akan jauh lebih banyak.. seperti perlengketan, dll. Beliau menyarankan untuk nabung persiapan IVF. Beliaupun menjelaskan, ada proses mirip dengan IVF tapi lebih alami dan biayanya juga masih terjangkau, namanya adalah IVM. Mungkin mamak-mamak bisa googling aja ya.. untuk lebih jelasnya mengenai IVM ini.

Pertemuan dengan dr Malvin di bulan Desember 2018 itu, adalah pertemuan terakhirku untuk promil medis.. Dr malvin pun tidak memberikan resep obat apapun. Oya sebenarnya kami dikasih surat untuk cek HSG ulang dan cek AMH ulang untuk mengetahui saluran tuba dan cadangan sel telurku pasca LO karena efek LO juga berpengaruh kesitu juga. Karena terhambat biaya, jadi kami urungkan.
Dr malvin pun menyemangati kami, bahwa tidak ada yang sulit, membuat kehamilan ini sangat mudah bagi Allah. Selalu dan selalu berprasangka baiklah sama Allah yaaa. Semangattt !

Cukup sekian kisah insemku ya mak.. Next promil apa yaaa.. hehe, stay tune aja di blog ini.. insyaAllah aku ceritakan lagi ngapain aja setelah itu..Mohon maaf kalau tulisannya acak adut ya..

Salam pejuang kehidupan !









Jumat, 18 Oktober 2019

Laparoskopi

Sudah lama ingin nulis pengalamanku laparoskopi (LO) kista endometriosis / kista coklat, tapi apa daya malah kelupaan.. Blog ini pun secara ga sengaja nemu pas lagi googling sesuatu.. Jadi coba-coba untuk masuk lagi (sempet kebingungan cara masuk ke blog sendiri, wkwk_ maklum pemula).

Jadi alhamdulillah.. hari Jum'at 23 Maret 2018 terlaksana juga aku operasi LO. Awalnya tegang, deg2an, ga bisa diungkapkan dengan kata-kata deh karena ini sekali-kalinya aku rawat inap di RS, untuk operasi pula. Tapi sangat-sangat bersyukur punya suami yang support banget, ikhlas banget nungguin bolak balik ke RS, ngurus administrasi.. Ya meskipun sedih ga ada yang nengokin, hahaha.. Pas banget temen2 kantor ada acara keluar kota sih, terus sengaja ga ngabarin temen2 deket.. Apalah, masak ngasih kabar yang ga nyenengin gini ye kan..

Dimana aku LO dan dengan dokter siapa, mungkin aku ceritain ulang lagi aja ya, siapa tau ada yang belum baca tulisan2 aku sebelumnya..

Jadi aku LO dengan dr Agus Surur Asaadi, SpoG (k) di RS Fatmawati, dengan pembayaran via BPJS alias semua FREE.. alhamdulillah ini sangat-sangat ngebantu banget, karena jika berbayar pasti butuh biaya yang ga sedikit.. bisa sekitar 30-45 juta pengalaman temen-temen sih.

Ini aku mau cerita detail, tapi agak-agak lupa.. Padahal niat banget waktu itu sengaja foto-foto biar lebih greget gitu ceritanya.. masih ada fotonya di HP, next time semoga bisa aku posting ya..
So, ini berdasar yang aku inget aja.. Oya, beberapa cerita inti karena aku udah pernah post di forum female dayli, jadi tadi sempet ngubek-ngubek postingan aku biar ngarangnya ga kebangetan karena lupa, hehe..

Aku dapet jadwal LO di hari Jum'at 23 Maret 2018. Inipun harus antri, buat dapetin jadwal itu udah antri dari bulan Januari 2018 loh.. Nah hari Rabu tanggal 21 Maretnya aku diminta dateng, aku pikir, oke bakal ijin kantor setengah hari seperti biasa kalau aku konsul kesini kan.. Udah niat banget ngantor abis dari RSF. Eh pas dateng diantar suami, ga taunya sama suster udah langsung rawat inap.. kaget dong yaah.. kirain operasi jumat, biasanya mulai masuk sehari sebelumnya yakni kamis.
Sempet nego juga sama susternya, eh kata susternya kalau ga masuk sekarang blm tentu nanti2 dapet kamar.. Oke fine, untungnya malem Rabu di rumah udah prepare tas yang buat ranap di RS.. macam ibu2 mau melahirkan gitu , bawa baju ganti, perlengkapan mandi, perlengkapan sholat, dll.
Setelah itu langsung ngabarin atasan dong ya, kalau ga bisa masuk kerja karena hrs masuk RS hari itu juga.. Tadinya ga info ke temen2 yang lain, tapi akhirnya di share juga sama atasan.. Well its OK.

Nah pas hari Rabu itu aku masuk lain sendiri ya.. karena kan persiapan kerja, jadi masih pake pakaian resmi kerja gitu.. Pas masuk setelah ngurus administrasi, diantar ke ruang rawat inapnya.. Dan dapet giliran antri dipanggil perawat utk ambil darah dan masukin jarum utk pasang selang infus. Pas pasang selang infus itu aku agak kaget, lah emang langsung diinfus ya.. ternyata tidak sodara-sodara.. Dan itu aku sebel harus nahan sakit di tangan sampai hari Jumat tiba.. kan jadi bengkak tangan akuuu.. Mandi pun jadi susah, ribet..

Biasanya kalau kerja kan aku jarang banget sarapan ya.. Pengen banget siang itu aku langsung makan, tapi tidaaak.. ternyata aku udah harus puasa .. hikss.. Sama ahli gizi juga aku udah di data hanya minum susu sampe hari Jumat.. ditambah malem jumatnya aku dikasih pencahar minum..
Apalah ini yg dikeluarkan nanti.. jadinya ya air-air doang yang dikeluarin..

Hari jumat sebelum subuh, suster udah dateng untuk infoin harus mandi keramas. Okey.. sekarang giliran aku.. Karena aku di kamar kelas 2, jadi di ruangan itu ada 4 orang yang bergiliran Operasi.
Dari situ aku udah mulai tegaaaang bangettt.. Alhamdulillah suami terus2an nenangin.

Setelah wangi, sambil nunggu suster dateng, sambil ga lepas dari dzikir.. Suster dateng sekitar jam setengah 6 atau jam 6-an agak lupa.. Diantar lah aku pake kursi roda. Aku tanya ke suster dong.. "sus, saya bisa jalan sendiri, saya jalan aja .. kan berat".. Soalnya jauh boo dari ranap ke ruang persiapan operasi. Eh sama susternya ga dibolehin, katanya nanti dia dimarahin.. Okelah,, sambil sesekali si mbak susternya minta tolong pak suami utk bantu gantian dorongin kursi roda.

Sampai di ruang persiapan operasi, aku diminta untuk ganti baju operasi, semua perhiasan juga dilepas, terus cek2 tensi sama ada interview sedikit sama petugas.. sambil bergiliran dipanggil untuk masuk ruang operasi.. tentu aja udah di bed yang didorong2.

Kesan aku untuk pertama kali sih, dari ruang persiapan operasi sampai ke ruang operasi, tempatnya nyaman, bersih, steril, adem.. Pokoknya enak.. mengenyampingkan rasa takut sama alat-alat yang di ruang operasi ya..

Sampai di tempat operasi, alhamdulillah tim-tim dokternya baik-baik.. ramah, sambil diajak ngobrol skin test, suntik antibiotik, trus disuntik lagi entah apa.. sambil dengerin percakapan di tim yang nyante banget sambil becandaan.. daaaan.. pas melek tau-tau udah diruang pemulihan.. Dengan beberapa orang yang abis operasi jg.. Whaaa.. ga berasa banget, sampe mikir.. ini beneran udah selesai?

Alhamdulillah masuk ke ruang operasi sekitar jam 7, waktu itu dr Agus nya blm dateng .. entah datengnya jam berapa karena kondisi udah ga sadar. Dan selesai dibawa ke ruang ranap sekitar jam 12-an setelah sholat Jumat. Pas keluar dari ruang pemulihan pertama kali liat muka suamiku, aduuh rasanya kangen speechless kayak berbulan-bulan ga ketemu.. langsung deh dicium kening aku.. huhu.. so sweet..

Hasil LO, ternyata aku kista ga cuma 1 di kanan, ternyata di kiri juga ada, ada perlengketan di tuba kanan dan belum berhasil di koreksi sama dr agus, terus ada polip rahim juga dan udah dibersihkan..
Oya lupa, jadi selain LO, sama dr Agus sekalian hysteroskopi.. Jadi biar semua penyakit yg ada di mulut rahim dan di sekitar rahim sekalian dibersihkan.. (terima kasih dr Agus).

Jadi itu ya pengalaman aku LO. Ada 4 titik kecil. Setelah itu rasanya ga terlalu sakit sih, udah langsung bisa miring kanan kiri, duduk. Dan ga boleh makan dulu sampai kentut atau terdengar pergerakan usus. Alhamdulillah itu juga ga lama kok malemnya langsung makan. Dr Agus juga berkunjung juga, agak lupa malem atau paginya gitu. Sempet ngobrol bentar juga.. intinya dokternya baik banget, kebapakan.. dan sudah ahli dibidang ini.. Semua dokter spesialis di RSF menurutku bagus sih.. cuma sayang fasilitasnya yang agak kurang bersih dll, dibanding RS swasta jauuh. Semoga pemerintah lebih aware yaa sama fasilitas pasien terutama kebersihannya.

Sabtu paginya dimandiin sama suster, agak malu yaa meski sesama cewek.
Terus minggu pagi aku udah minta pulang, ga betah di RS. Senin udah bebenah, Selasa udah masuk kerja..  Minggu depannya udah aerobik garis keras (loncat-loncatan maksudnya). wkwk

Untuk temen-temen, jangan ditiru yaa,, karena setelah LO butuh istirahat yang cukup. Apalagi jika untuk persiapan promil. Olahraga perlu, tapi yang ringan-ringan aja dulu.

Terima kasih ya temen-temen sudah berkenan membaca. InsyaAllah next aku mau cerita tentang inseminasi ku.. Yep, sudah pernah insem juga dong pasca LO.. hehe..

See Yaa !



Kehamilan Kedua

            Waktu itu tanggal 7 Februari 2021, ada seseorang share di grup wa tentang seleksi beasiswa S2 tazkia jurusan magister ekonomi sy...