Senin, 26 Februari 2018

Promil #3 Pasca Alternatif

Lanjut cerita promilnya yaa..

Setelah promil alternatif tidak kunjung membuahkan hasil, kami memutuskan untuk kembali promil ke dokter.. Beberapa dokter yang pernah kami kunjungi :


  1. Dr. Dewi Rumiris, SpOG - RSIA Muhammadiyah Taman Puring

    Sebenarnya ke Dr. Dewi itu tidak sengaja. Mulanya kami mendaftar untuk konsul dengan Dr. Prima Progestian, SpOG, tapi ketika kami sedang menunggu antrian, tiba-tiba perawat menginformasikan bahwa Dr. Prima mendadak ada tindakan dan pasien beliau semua di alihkan ke Dr. Dewi Rumiris, SpOG.. dokter yang saat itu juga sedang praktek.

    Dr. Dewi lumayan terkenal dan bagus juga.. Cuma kalau masalah dokter itu kan setiap orang cocok-cocokan. Dan sayangnya, aku ga cocok konsul dengan beliau karena beliau terkesan agak jutek yaa dan agak pelit informasi.. iya ga sih.. entahlah kalau pandangan orang kan beda2.

    Tapi dari segi keilmuan, beliau termasuk bagus. Awal konsul dengan beliau, ditanya apakah aku sudah HSG atau belum.. aku jawab belum. Dan beliau langsung membuat surat pengantar untuk HSG dan meresepkan beberapa obat penyubur.

    HSG kulakukan kalau ga salah di hari ke-10 menstruasi.. dengan syarat pasca menstruasi tidak boleh berhubungan sebelum menjalani HSG. Biayanya kurang lebih 850rb di RSIA Muhammadiyah Tampur. Dan hasilnya langsung keluar saat itu juga..

    Karena penasaran akan hasilnya, akhirnya kucoba intip di dalam map.. sebelum nanti bertemu dengan Dr. Dewi (hari ke 14). Alhamdulillah hasilnya kedua tuba patent, bentuk rahim, saluran servicx dan uterus semuanya normal, bentuk rahim anteflexi (menghadap kedepan).

    Akhirnya kembali lagi ke Dr. Dewi di hari 14 haid.. Setelah di lihat hasil HSG, beliau menyatakan semua hasilnya bagus.. kemudian aku di USG tv untuk melihat hasil penggunakan obat penyubur yang telah diresepkan di hari haid ke-2 tempo lalu..  Alhamdulillah sel telur kanan kiri bagus.. terlihat besar sesuai ukuran seharusnya.. dan beliau bilang kalau jadi insyaAllah bisa kembar.. sama persis perkataan dr Ivander waktu dulu promil.
    Hyuuu,  aku seneng bangettt..  Alhamdulillah tidak ada yang bermasalah, sel telur juga normal..

    Kemudian dokter Dewi melihat hasil asper suami.. Suamiku dinyatakan asthenozoospermia, yang artinya gerak sperma lambat.. dan dokter Dewi menyarankan agar pak suami konsul ke dokter androlog. Di rsia muh tampur saat itu dr androlognya adalah dr indra.. katanya sih terkenal juga..

    Tapi karena ceki-ceki harga.. untuk konsul di rsia muh tampur itu lumayan, obat2annya jg aku yakin mahal.. jadi kami masih pikir2 sambil aku cari2 jalan keluarnya..
    Eh waktu browsing, akhirnya ketemu satu RS yang terjangkau dan ada dokter androlognya, yakni RSUP Fatmawati. Yap ! RS pemerintah punya.. Setelah cari2, ada 1 dokter androlog yang cukup terkenal.. Yakni Dr. Nugroho, SpAnd.

    Cuss lah kita kesana.. Setelah bertemu dengan dr Nugroho, kami curhat.. eh konsul.. akhirnya beliau membuat surat pengantar untuk asper ulang di fatmawati..
    Waktu itu sebenarnya pas swami sudah asper beberapa kali di RS Hidayatullah uin, dan hasilnya tetap sama yakni astheno.. Namun dr Nugroho menyampaikan bahwa, di rs uin itu bukan khusus untuk fertilitas jadi hasil lab nya tidak sesuai dengan standard pengecekan untuk fertilitas..

    Setelah paksu asper di fatmawati, ohya.. untuk asper meskipun di rs pemerintah.. jangan takut fasilitas ga bagus.. justru disini fasilitas untuk aspernya lebih bagus dibanding rs uin.. kalau rs uin pengambilan sample di rumah pakai botol sendiri.. (ini kan bisa aja sperma nya ke goncang di motor saat dibawa ke RS). Nah kalau di fatmawati, ada kamar khusus seperti vip. Ada ruang tamu + tv, wastafel, dan kamar mandi pun sudah disediakan botol. Jadi dari rumah tinggal datang aja pagi2 (dengan perjanjian).

    Hasil asper diambil setelah 3 hari dari pengambilan sampel, langsung konsul ke dr nugroho. Dr Nugroho menyampaikan bahwa hasil asper paksu masih tergolong bagus.. dan masih cukup untuk membuahi.. Beliau hanya menyarankan untuk olahraga, dan diresepkan 2 obat. Agak lupa obatnya yg aku inget sih bioquinon sama obat pengencer dahak (lupa namanya)

    Setelah dari dr nugroho, kami vakum lagi ke dokter.. sambil mengumpulkan uang untuk step berikutnya..

  2. Dr. Ismail Yahya, SpOG - RSIA Buah Hati Ciputat

    Udah sekian lama vakum, kami ingin memulai promil ke dokter lagi.. Setelah dipikir-pikir tanya sana sini.. pilihan kami jatuh kepada Dr. Mukhlis rsia buah hati.. Loh, apa hubungannya dengan Dr Ismail Yahya ? Kami ke buah hati ciputat berdasar jadwal praktek dokter yang lama.. Sekaligus pas di hari ke-2 menstruasi. Ternyata sampai sana beliau tidak praktek. Ada beberapa dokter pilihan, tapi akhirnya kami memilih dr ismail yahya..
    Dokternya sudah tua, tapi enak dan ramah, sholeh juga.. Saat menghitung jadwal HB kami, beliau baca basmallah terlebih dahulu. Setidaknya itu bikin kami tambah tenang dan yakin.
    Tapi menurutku, kalau untuk program hamil, beliau kurang pas. Waktu itu aku cuma diresepin profertil dan ovacare dan dikasih surat pengantar untuk cek darah dan urine.. tapi ga tau fungsi cek darah dan urine nya buat apa.. karena kami baru ambil hasilnya 2-3 bulan kemudian karena dari situ kami tidak kembali lagi.. dan kami juga tidak bisa membaca / tidak mengerti hasil ceknya.

  3. Dr. Mukhlis, SpOG - RSIA Buah Hati Ciputat/Pamulang

    Akhirnya kami jadi ke dr Mukhlis di buah hati pamulang, bertepatan dengan nyeri haid hebat & muntah2 ( baca di sini ). Kesan pertama bertemu beliau.. masih muda, ganteng dan berwibawa.. hehe.. karena beliau juga favorite ibu2. Teman-teman kantor juga banyak yang periksa kehamilan dan lahiran ke beliau. Untuk penjelasan juga beliau bagus, pokoknya enaklah..

    Cuma waktu itu agak kecewa karena salah satu hal. Beliau awalnya tidak mau jujur kalau aku punya kista..  Sampai aku desak kenapa setiap haid sakit sampai muntah2, baru bilang kalau aku punya kista tapi kecil tapi jinak tidak berbahaya.

    Dari situ dokter menanyakan sudah cek apa saja. Karena belum cek hormon, maka aku diminta untuk cek hormon, diantaranya glukosa puasa, glukosa 2 jam PP, Anti Toxo IgM, Anti CMV- IgM, LH, FSH, Prolactin, Testosteron.

    Waktu itu buah hati pamulang masih kerjasama dengan lab Prodia.. Iseng sebelum cek aku tanya itu semua berapa biayanya.. kata cs Prodia biayanya 2,5 juta.. WOW. Angka yang lumayan lah kalau bagiku.. berhubung pak misua bukan orang kantoran alias hanya berjualan.. Jadi yaa hanya mengandalkan dari uang tabungan.. Setelah diskusi dengan pak su, sepakat bahwa kami akan cek untuk siklus berikutnya..

    Siklus berikutnya saat haid (cek hormon kata dr Mukhlis dilakukan saat haid). Hasilnya diambil 3 hari berikutnya.. karena ada cek glukosa yang hasilnya agak lama keluar kata cs Prodia.. Setelah di ambil hasilnya adalah sbb :



    hasil cek hormon
    Dari hasil cek hormon di atas, didapatlah diagnosa bahwa aku terkena PCOS syndrom dan kata dokter, agak susah menyembuhkannya..
    Perlu temen-temen ketahui, bahwa Pcos dan Pco itu berbeda. Pco itu lebih ke sel telur kecil-kecil dan haid tidak teratur, sedangkan Pcos berkaitan dengan metabolism syndrome. Untuk sel telur normal, bisa besar bahkan tanpa penyubur, siklus haid normal.
    Pco bisa terlihat dari USG transvaginal, sedangkan Pcos hanya bisa dilihat dari cek hormon dan cek AMH. Cukup jelas kan ya aku menjelaskannya..
    Biar tambah jelas.. yuk, coba kita uji dengan beberapa pertanyaan dari dr Henry, Spog berikut :

    Mari uji PENGETAHUAN KESUBURAN anda !
    1. Gambar dibawah ini adalah PCOS ?
    A. BENAR
    B. SALAH

    2. PCOS adalah sel telur kecil-kecil ?
    A. BENAR
    B. SALAH

    3. Untuk mengetahui PCOS harus di USG ?
    A. BENAR
    B. SALAH

    4. Untuk mengobati PCOS harus diberi penyubur ?
    A. BENAR
    B. SALAH

    5. Untuk mengobati PCOS harus ke dokter kandungan ?
    A. BENAR
    B. SALAH


  4. PCo atau PCos ?














Dan jawabannya adalah ................... Semua B. Salah !
jadi sudah cukup mengerti kan yaa.. 


oke, dilanjut lagi next yaaa.. see yaa..








Kamis, 22 Februari 2018

Untukmu, Wahai Calon Teman Hidupku...

Baru kali ini kurasakan, menunggu itu sangat-sangatlah meresahkan. Lebih meresahkan dari menunggu pengumuman kelulusan, lebih meresahkan dari mengantri tiket kereta dan lebih meresahkan dari menunggu hujan reda di gelap malam sepulang kerja.
Entahlah, dan terserah juga jika kau mau bilang bahwa aku kurang sabar.
Mungkin, aku memang kurang sabar untuk urusan “menunggu” –mu ini.
Bukan apa-apa.
Aku adalah seorang wanita. Kurasa wajar, jika urusan “menunggu” ini adalah hal yang sangat sensitif.

Mungkin yang perlu kau tau, untuk “menunggu”-mu ini, tlah kugadaikan rasaku.
Percayakah? Sudah banyak tawaran yang aku tolak demi menunggumu.
Memang aku siapa katamu? Tak sadarkah , bahwa kau menggantungkan hidupku karena kau menunda memberi keputusan. Bisa jadi menurutmu tak penting, karena kau sibuk memilah-milah wanita lain, yang kiranya pantas untukmu?  Atau jika aku positif thinking sedikit mengenaimu, kamu sibuk kerja atas dalih persiapan menuju singgasana walimatul ursy?
Tapi ini penting bagiku ! Lebih penting dibanding pengumuman diterima kerja, lebih penting dibanding tratiran atasan, dan lebih penting dibanding diskonan tas atau sepatu.
Tak sadarkah? Bahwa aku seorang wanita, yang terbatas pada usia?
Sekarang umurku 23 tahun. Ya sekarang! Bagaimana jika kau tak lekas memberi keputusan hingga 1 bulan.. 3 bulan.. 6 bulan.. 1 tahun.. 2 tahun.. ?
Ya, mungkin aku tak mengapa. Tapi bayangkan, jika dalam 2 tahun sudah ada 10 orang lebih yang berniat meminang? Namun kutolak?
Sedangkan kau tak lagi ingat pada janji untuk memberi keputusan.
Hingga sampai pada akhirnya aku minta kepastian dan ternyata kau sudah memilih wanita lain.

Sungguh, harga menunggu itu tak bisa tergantikan oleh apapun!


_________

Ini tulisan lama juga, sayang dibuang.. ga inget juga kapan nulisnya, sepertinya waktu itu niat mau ikut lomba menulis, tapi ga jadi.. haha.. tau lah.. aku ga cakap urusan tulis menulis.. 

Maukah Kamu Menjadi Maduku

"maukah kamu menjadi maduku?"itu pertanyaan Aura (bukan nama sebenarnya),salah seorang sahabatku kepadaku beberapa hari yang lalu. ini kisah nyata.Aura sedang mencari perempuan yang bersedia menjadi istri untuk suaminya. aku tidak menjawabnya. aku hanya terheran-heran dengan ulahnya.pada saat banyak orang yang menentang poligami, masih ada orang seperti Aura yang mencarikan istri untuk suaminya.

"apa alasanny Ra?" tanyaku.

"aku sangat bahagia mendapatkan suami seperti buya. aku hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan permpuanlain. awalnya buya keberatan dengan keputusanku. tapi akhirnya buya setuju."

"tapi maaf Ra, aku tidak bersedia dengan tawaranmu.maaf ya,dan terima kasih."

aku meninggalkan dia dengan pikiran yang terheran-heran.

tiga hari sesudahnya.

"Zuh, aku sudah dapat orangnya. semoga kita semua bahagia ya.doain aku ya Zuh."

"Ha....?!"



(bersambung)

_________

Sebenarnya ini aku tulis saat iseng dulu, tapi entah kapan ga inget..
Sengaja pindahin kemari, semoga nanti dapat ide buat nerusin.. 

Rabu, 21 Februari 2018

Sweet Memories and Happiness

Ya Allah, jika engkau berkenan, 
limpahkan selalu rasa cinta dalam keluarga kami 
supaya kami bisa senantiasa bahagia dalam menjalani bahtera rumah tangga. 
Dan karuniakanlah keturunan sebagai penerang jalan kami ke Surga Mu.
Ya Allah, 
apabila semua itu belum pantas untuk kami, 
maka berikanlah kami selalu perlindungan dan ridho-Mu.


Senin, 19 Februari 2018

Nyeri Haid dan Kista Endometriosis (Kista Coklat)

Mungkin tema ini sudah tidak asing lagi di dumay. Tapi aku harap catatan ini akan menambah khazanah teman-teman akan hal ini, atau mungkin bagi teman2 yang mengalami hal yang sama denganku, aku siap jika ingin sharing di kemudian hari..

Aku sama sekali tidak ada bayangan bahwa aku mempunyai kista. Ya, kurasa sama hal nya dengan perempuan lain terutama yang sedang mendambakan seorang anak sepertiku. Apalagi aku termasuk orang yang cukup rajin promil/cek up ke dokter.

Mulanya, aku mengalami nyeri haid yang sangat hebat.. kurang lebih 7 bulan lalu yakni bulan September 2017. Dulu sebelum menikah, kadang mengalami nyeri haid.. tapi tidak sesakit ini.. Penyebabnya karena kecapekan atau sedang banyak tugas kuliah. Dan saat nyeri haid datang.. cukup kuatasi dengan minum susu beruang atau teh hangat dan tidur/istirahat.. esoknya, nyeri haid langsung hilang.. Beda dengan sekarang, nyeri seperti ada yg terluka di dalam perut, perut di pegang sakit, dan untuk miring kanan/kiri sangat sangat sakit.. dan disertai dengan muntah-muntah.

Khawatir akan gejala ga wajar tersebut, suami ajak aku untuk cek ke klinik umum.. di klinik umum hanya di pegang sebentar lalu diresepkan obat anti nyeri dan obat penambah darah.. lumayan agak mengurangi nyeri meskipun masih disertai muntah2..

Di dua siklus berikutnya lagi, nyeri tidak kunjung sembuh.. akhirnya aku dan suami mencoba untuk konsul ke obgyn di ciputat.. sayangnya, dokter kurang tanggap dengan keluhan  dan malah diresepkan obat untuk promil dan diminta cek hormon.. saya ikuti saja saran dokternya, karena berdasarkan testimoni temen-temen, dokternya bagus dan terkenal. Namun aku hanya bertahan 2 siklus dengan dokter ini karena merasa tidak ada solusi untuk keluhan yang kualami (masih juga nyeri haid hebat dan muntah2)

Akhirnya, siklus haid bulan January dikarenakan sudah tidak kuat lagi menahan nyeri dan muntah-muntah. Sambil menangis aku sampaikan kepada suami ingin ganti rs dan ganti dokter.. Aku sampai berdebat dengan suami karena sering merasa kurang puas yang berujung gonta ganti dokter.. padahal kami sepakat bulan january ini terakhir ke dokter ini.. maafkan aku, aku sudah sangat lelah minum obat yang pada akhirnya hanya menambah penderitaan. Oya waktu cek hormon, aku di diagnosa pcos oleh dokter, dan harus terapi dengan minum metformin.. Metformin ini bikin tambah mual, ga nafsu makan, dan diare.. sehari bisa 3-4 kali pup.. benar-benar sangat menyiksa...

So, setelah perdebatan yang diiringi tangisan (halah), kami sepakat untuk terakhir kali ganti dokter, yakni dengan dr Prima Progestian di RSIA Muhammadiyah Taman Puring.. Waktu promil dulu, pernah mau ke dr Prima, tapi ternyata dr Prima cuti mendadak dan diganti dengan dokter lain (perempuan) yang mana tidak berlanjut karena kurang cocok.

Senin pagi setelah sholat subuh, buru2 aku WA cs rsia Muh Tampur untuk memastikan jadwal dr Prima. Alhamdulillah dokternya praktek pagi itu, dan langsung aku minta ijin kantor untuk tdk datang kerja hari itu. Syukur alhamdulillah, Allah permudah semuanya.. yang biasanya jalanan macet, ini sangat lancar.. bahkan terhitung perjalanan yang cepat. Sampai sana pun tidak menunggu lama untuk dipanggil ke ruangan dr Prima..

Setelah di usg tranvaginal oleh dr Prima, aku agak shock mendengar diagnosis beliau.. Sebenarnya dari rumah pun sudah memperkirakan hal yang terburuk antara sakit adenomyosis atau kista.. dan benar saja.. aku didiagnosis ada kista endometriosis atau kista coklat di ovary kanan sebesar 6,7 cm dan harus di operasi karena terhitung besar (di atas 4cm). Kata dokter kalau kista di bawah 4 cm, masih bisa untuk terapi obat atau langsung program hamil. Alhamdulillah untuk ovary kiri dan rahim bersih.

Dengan ekspresi tenang, lantas aku minta sama dokternya untuk membuatkan surat keterangan hasil usg yang menyatakan ada kista dan harus segera ada tindakan operasi untuk kemudian dirujuk dengan bpjs. Karena pas iseng tanya ke bagian cs untuk biaya operasi lumayan mahal buatku yang hanya karyawan biasa yakni sebesar 14 juta.

Oya sebelum aku urus dengan bpjs, sempat ada perdebatan kecil dengan suami, karena suami maunya dicoba pengobatan alternatif dulu selama 2-3 bulan, baru kalau tidak ada perkembangan langsung urus bpjs. Tapi karena ketakutan dan kekhawatiranku, takutnya malah semakin membesar.. akhirnya suami setuju juga untuk urus bpjs.

Dari rsia muh tampur, kami langsung menuju faskes 1 di klinik cirendeu.. dari situ alhamdulillah Allah mudahkan.. aku diminta memilih mau dirujuk ke rs mana.. akhirnya sepakat sama suami, aku memilih rsia hermina ciputat.. Lanjutlah kita siang itu juga ke rsia hermina ciputat..
MasyaAllah... antriannya buanyak banget.. tapi Alhamdulillah Allah mudahkan lagi.. karena antrian masih panjang, kami inisiatif untuk pulang ke rumah, makan siang dan istirahat... jam 5 sore kami kembali ke hermina.. dan syukur alhamdulillah ga lama langsung di panggil dan dijadwalkan untuk bertemu dengan dr Harry Syarief, spog.. Dokter yang sangat baik hati, semoga Allah sehatkan beliau (aamiin). Sekilas bertatapan dan ngobrol dengan beliau, mengingatkanku dengan alhamarhum bapak. Aku sangat bersyukur dipertemukan dengan dokter yang baik hati ini..

Konsul dengan dr Harry, beliau tidak merekomendasikan aku untuk tindakan bedah laparatomi karena belum pernah hamil dan melahirkan.. disamping itu, resiko laparatomi juga berat.. bisa terjadi perlengketan. Aku disarankan sama beliau untuk tindakan laparaskopy (tindakan bedah minimal  invansive) yang resikonya sangat kecil bahkan hampir tidak beresiko.. dan direkomendasikan untuk bertemu dengan dr Agus Syurur, spog (k) di fatmawati.

Sebenarnya dr Agus, praktek juga di hermina.. tetapi beliau tidak menerima pasien bpjs, dan terlebih lagi di hermina belum ada fasilitas Laparaskopy (LO). Ada, tapi harus sewa dari rs lain, sedangkan pasien bpjs tidak berbayar (gratisan). So, dirujuklah aku ke Fatmawati dengan bantuan dari hermina.

Alhamdulillah setelah rujukan diterima oleh rsup fatmawati, dua hari setelahnya suami mendaftarkan aku ke fatmawati.. masyaAllah alhamdulillah Allah permudah lagi bagi kami untuk bertemu dengan dr Agus..

Konsul berjalan dengan lancar, kami bertemu juga dengan dokter magang dari rscm. Kemudian aku diminta usg ulang lagi di rs fatmawati dan cek AMH untuk mengetahui cadangan sel telur. Ini penting sebagai dasar pengambilan keputusan dokter terkait operasi. Aku dijadwalkan untuk USG ulang tanggal 22 January 2018. Syukur alhamdulillah tidak bentrok dengan jadwal pulang kampung dengan mertua dan keluarganya yakni dari tanggal 17-21 January 2018.

Sebelum pulang kampung, aku sempatkan untuk cek AMH di Prodia Bona Indah pada hari Sabtunya tanggal 13 January 2018. Dan hasilnya di ambil oleh pak suami hari seninnya tanggal 15 January 2018.

Kami kembali ke Jakarta lagi pas banget tanggal 22 January (pagi). Setelah istirahat sebentar, aku dan suami langsung ke Fatmawati untuk menjalani USG tranvaginal. Oya temen-temen perlu tau, bagi yang belum pernah periksa kesini, di sini semua bagian terpisah.. misal usg, usg itu ada dokter khusus yang bagian usg bukan dokter kita atau obgyn..

Hari rabunya tanggal 24 January, kami kembali lagi ke dokter Agus dengan membawa hasil AMH.
Sedangkan untuk hasil USG tv sudah langsung di sertakan dalam jurnal Pasien.
Setelah dilihat oleh beliau, AMH ku tergolong masih bagus.. yakni 4. Perbandingannya untuk wanita yang sudah menopause kata dokter AMHnya adalah 0 koma. Alhamdulillah....
Dan dari hasil USG, terlihat bahwa ukuran kistaku 7,7 cm (tambah 1cm) dan ada sedikit perlengketan. Awalnya dokter menawariku untuk ikut penelitian dengan minum herbal (dari RS, semacam kapsul minyak ikan) selama dua bulan untuk melihat / meneliti, apakah dismenorhea nya sembuh dan kista mengecil atau tidak. Tapi berhubung suami menolak, karena aku termasuk orang yang susah minum obat, maka aku langsung dijadwalkan untuk operasi Laparaskopy hari Jum'at tanggal 23 Maret 2018. Dan perlu diketahui lagi, bahwa operasi di rsup fatmawati sangat sangat antri jadi memang harus bersabar 2-3 bulan. Tadinya dokter mencari jadwal terdekat di bulan February, tapi ternyata penuh.

Karena masih lama dari jadwal Operasi, kami dijadwalkan untuk kembali lagi menghadap beliau tanggal 14 February 2018 untuk mengambil surat rujukan pra operasi.

Pas tanggal 14 February, kami kembali lagi ke dokter Agus. Dan buat pengalaman lagi untuk temen-temen, bahwa disini harus bersabar menunggu panggilan dokter.. karena antriannya lumayan.. dan sangat disayangkan, karena terkadang dokternya baru datang menjelang siang.
Setelah di panggil, oleh dokter magang juga (kali ini perempuan), dibikinkan surat rujukan untuk ke 3 dokter, yakni dokter anastesi, dokter penyakit dalam dan dokter jantung (tanggal 5 Maret, 12 Maret, dan 13 Maret 2018). Pemeriksaan ini berkesinambungan antara satu dengan yang lain, karena untuk lanjut ke pemeriksaan selanjutnya, harus membawa hasil dari pemeriksaan yang sebelumnya.
Oya, berbeda dengan RS swasta lainnya yang bisa cukup 1 hari untuk pemeriksaan/konsul pra operasi, disini memakan waktu beberapa hari dan proses berkas-berkasnya cukup agak ribet yaa karena harus bolak-balik mendaftar dahulu ke cs terkait misal cs penyakit dalam dan cs jantung.. Paham kan yaa, disini setiap bagian terpisah, mungkin karena saking banyaknya pasien.. jadi diklasifikasi sendiri-sendiri..
Bersamaan saya mendaftar untuk konsul pra operasi, banyak juga bapak2. ibu2 dan yang sepantaran untuk mendaftar konsul pra operasi.. Kesannya agak.. gimana ya.. namanya juga RS tingkat A.. Bisa terbayang lah yaa.. Sebenarnya rsup fatmawati ini, fasilitasnya sudah cukup bagus. Waktu pertama-kedua kalinya datang, aku sendiri agak kecewa dengan pelayanan susternya yang agak "judes".. kalau kata suami sih karena udah banyak pengalaman dan tingkat stress yang tinggi , setiap harinya banyak sekali data pasien yang masuk. Tapi makin kesini, karena sudah paham alurnya, jadi sudah mulai terbiasa.

Nahh ! sepertinya sampai sini dulu aku berbagi pengalaman yaa... Nanti pasti aku share lagi kelanjutannya gimana. Pesan untuk teman-teman, kalian harus semangat.. Kalau ada gejala-gejala yang dirasa kurang wajar atau tidak seperti biasanya, jangan takut untuk cek ke dokter..
Semua yang kita alami adalah takdir. Tapi takdir itu ada yang bisa kita rubah dengan ikhtiar, kesabaran, keikhlasan dan Do'a !

Miss You.

Kehamilan Kedua

            Waktu itu tanggal 7 Februari 2021, ada seseorang share di grup wa tentang seleksi beasiswa S2 tazkia jurusan magister ekonomi sy...