Minggu, 20 Oktober 2019

Promil #4 Inseminasi

Bismillah..,

Jika Mamak sudah sampai ke tahap ini, berarti besar kemungkinan mamak sudah melewati tahapan promil alami dengan maupun tanpa obat, dan pastinya promil alternatif juga kan ya.. misal akupunktur, urut, herbal, dll.

Sama hal-nya denganku.

Beberapa kali baca testimoni, kalau pasca operasi Laparoskopi (LO) akan mudah atau cepat hamil alami. Dulu sebelum ketahuan kalau aku ada kista, sempet searching mengenai LO ini.. dan ga kaget juga sih ya, untuk LO ini butuh dana atau biaya yang ga sedikit. Banyak dari pejuang promil yang tidak diketahui penyebab infertilnya berikhtiar salah satunya melalui LO ini. Jadi rahim, indung telur, saluran tuba, servics semua di cek dan dibersihkan jika ada hal yang mengganggu kesuburan.

Kadang, tanpa kita sadari, ada bagian dalam hati kita yang tergerak keinginannya dan secara ga langsung berharap banget bisa LO walaupun sepertinya kalau dipikir secara logika tanpa uang mana mungkin bisa kan ya..

Eh, subhanallah alhamdulillah, Allah kabulkan keinginanku untuk LO ini.. yaah meskipun harus divonis kista terlebih dahulu, hehe.. Tapi aku percayai bahwa ini takdir. Dan akupun LO dengan BPJS alias free tanpa biaya sama sekali.

Pasca LO, hati sudah tenang kembali, karena nyeri haid juga alhamdulillah sudah teratasi. Haid juga langsung normal kembali dan lebih cepat,biasa 29-30 setelah LO siklus haid menjadi 27 hari. Namun sejujurnya aku agak bertanya-tanya, temen-temen yang lain setelah LO kista, pasti diresepin suntik tapros/endrolin/divalin atau ga diresepin obat visanne untuk menekan pertumbuhan kista kembali.
Karena bagi penderita kista sangat riskan, apakah duluan hamil atau kistanya. Setelah diingat-ingat, mungkin karena aku nyampein kalau mau langsung promil, jadi dokter Agus ga ngasih resep obat-obatan diatas. Berharapnya kalau aku segera hamil.

Lewat 2 bulan, aku belum kunjung hamil juga. Cari referensi sana-sini, dan berkat baca-baca di forum Female Dayli (FD), akhirnya aku memutuskan untuk mencoba berikhtiar kembali dengan Inseminasi buatan. Waktu itu inginnya sih segera mungkin, karena katanya golden period untuk promil itu ya antara 3-6 bulan pasca LO. Tapi karena mendadak, kami ditawari rumah sama temen, jadi kami fokus untuk mengurus KPR rumah terlebih dahulu.. Alhamdulillah, masyaAllah, ini benar-benar di luar rencana.. karena kami memang sedang ga megang uang sama sekali untuk ambil kpr rumah ini.. Setelah sebelumnya agak trauma 2x kena tipu untuk urusan beginian.. (next time aku ceritain yaa perjalanan aku sama suami nyari rumah).

Balik lagi, untuk urusan kpr itu agak lama ya.. karena nyiapin dokumen-dokumen, fokus ke pembangunan rumahnya, belum urusan akad bank nya.. Ga terasa sudah 6 bulan pasca LO dan aku belum juga kunjung hamil. Setelah mengantongi info dari temen-temen di FD dan kami pun sudah memantapkan diri untuk inseminasi, akhirnya kami memutuskan untuk inseminasi di klinik Sehati Serpong dengan dr. Handojo, beliau juga praktek di RS Omni Alam Sutera.
Lumayan banyak yang berhasil insem dengan beliau, untuk biaya nya pun di klinik sehati tidak semahal RS-RS swasta lainnya..

Saat mens hari kedua, setelah liat jadwal ternyata dr Han pas lagi praktek di RS Omni Alsut, jadi kita langsung telpon kesana untuk daftar promil dengan beliau. Kesan pertama ketemu beliau sih, orangnya welcome banget, ramah, sederhana, dan ga money oriented sih. Karena pas aku tunjukin berkas-berkas pemeriksaan sebelumnya, kata beliau udah cukup, ga perlu cek-cek ulang lagi. Jadi kita bisa langsung mulai untuk insemnya.

Kami pun langsung di USG karena ini mens hari kedua, jadi penting buat dokternya untuk tau kondisi rahim, apalagi pasca LO aku belum pernah sama sekali untuk USG, apakah sudah bersih dari kista atau belum. Sangat deg-degan pastinya, dari rumah sebelum berangkat juga sebenernya udah agak worried. Dan ternyata apa yang aku khawatirkan betul betul terjadi. Di indung telur kiriku ada kista lagi kurang lebih sebesar 5,3 cm, dan ini bukan ukuran yang kecil. Tapi aku berusaha untuk tenang, dan minta saran dokter bagaimana baiknya.

Dr Han waktu itu menyarankan untuk LO ulang, seketika langsung lemes, karena memang ga siap mental kalau harus LO ulang dalam waktu dekat ini. Mencoba untuk nego dengan dr Han, alhamdulillah beliau setuju untuk mencoba langsung insem. Namanya ikhtiar kan.. Meskipun aku harus bertaruh dengan keadaan kistaku.. Mau ga mau ketika konsumsi obat penyubur lagi, maka akan berpengaruh dengan si kista tersebut bukan ?

Aku juga mantapkan dalam hati, kalau misal insem sampai 3x berturut-turut dan belum berhasil, mungkin bisa dipertimbangkan untuk LO ulang (how saddd.. hiks).

Proses insemku (yang pertama) dan biaya nya kurang lebih segini ya mak;

H2 : RP 830.000,- (konsul 1), USG, + dikasih obat penyubur fertin 1x1 sama asam folat, dan suami diresepin lipesco (RS Omni Alsut). Disuruh dateng langsung ke klinik Sehati pas H10.

H10 : Rp 550.000,- (konsul 2), USG. (klinik Sehati)

Alhamdulillah dapet 2 sel telur kanan kiri, besarnya 1,7cm dan 1,4cm. Aku pikir udah cukup lah ya untuk insem, apalagi aku baca-baca review temen-temen, H10 kontrol itu langsung suntik pemecah telur, besoknya langsung insem ternyata aku insemnya H14. Diinfo juga sama dokter, nanti 15 menit sebelum insem minum 1lt air dan tahan pipis karena rahmiku anteflexi.

Aku tanya sama dr Han, kapan sebaiknya waktu suntik pemecah telur dan waktu terbaik untuk insem. Kata beliau, bagusnya saat sel telur ukurannya minim 2cm dan idealnya 2,2cm. Dan aku sama suami disuruh bikin PR besoknya 2 hari sebelum suntik pemecah telur, antisipasi kalau sel telur sudah pecah duluan. Dikasih opsi sama dr Han mau insem di Omni atau di klinik Sehati. Aku pilih di klinik Sehati, selain faktor biaya, waktunya juga kalau di Omni harus pagi sedangkan aku pagi kerja, jadi ga bisa.

H13 : Rp 520.000,-  (malam), suntik pemecah telur. (klinik Sehati)
H14 : Rp 1.750.000,- INSEM (klinik Sehati) dan diresepin obat penguat kandugan tapi harus nebus di luar, karena di klinik Sehati lagi kosong.

Total Rp 3.650.000,-  udah konsul, USG + obat. Muraah kan yaaa.. ga nyampe 4 jt.

Yang greget, dari sekian lama proses insem, waktu yang paling menegangkan adalah di saat menunggu 12-14 hari pasca insem.. Dan itu bikin pikiran ga bisa tenang. Hiks..

Tiba saatnya H28 teng, aku mens sodara-sodara.. yang artinya insem pertamaku gagal total.. karena haidku datang ontime tepat pada waktunya. So, aku balik lagi dong ke dr Han, untuk mencoba insem yang ke-2.

Untuk insem keduaku ini, secara proses dan obat ga jauh berbeda sih dengan insem yang pertama. Bedanya obat penyuburnya dinaikin dosisnya aja jadi 2x1. Selebihnya sama.. Oh dan alat untuk memasukkan sperma yang sudah di wash juga ada yang berbeda. Itu aku agak kurang paham ya..
Intinya aja, dan insem keduaku pun gagal mak.. Tapi insem yg keduaku itu pas gagal ya ga sesedih insem pertama sih, biasa aja.. Cuma karena masih numpang di rumah mertua (ehh, rumah udah jadi sih, tapi belum ditempatin), jadi mertua pun tau kalau aku insem, yaa secara ga langsung ini bikin down juga sih mak.. Pengennya kalau promil itu ga ada siapa2 yang tau. Karena kalau ada yang tau dan kita gagal, jadi agak gimana gitu.. Perjuangan yang sungguh melelahkan, masyaAllah.

Setelah insem keduaku pun berakhir sad ending, untuk lanjut insem yang ke-3 aku agak ragu. Mungkin karena merasa udah lelah ya.. padahal dibanding perjuangan temen-temen yang sampai tahap IVF, perjuanganku belum apa-apa.

Dari situ pingin banget nyari second opinion mengenai kistaku. Apakah memang perlu LO ulang atau mending di hold dulu sambil nabung-nabung untuk IVF. Jadi kalaupun harus LO ulang ya sekalian bablas untuk IVF.

Awalnya konsul online, inbox FB ke salah satu dokter yang mayan terkenal juga di dunia maya, dr Susi, SpoG. Beliau menyarankan untuk nabung aja persiapan IVF, dibanding harus LO ulang.
Masih belum puas juga, aku dan suami langsung ke RSIA Hermina Ciputat untuk konsul dengan Dr. Malvin Emeraldi, SpoG (k). Beliau juga sama, tidak menyarankan untuk operasi ulang, karena efeknya akan jauh lebih banyak.. seperti perlengketan, dll. Beliau menyarankan untuk nabung persiapan IVF. Beliaupun menjelaskan, ada proses mirip dengan IVF tapi lebih alami dan biayanya juga masih terjangkau, namanya adalah IVM. Mungkin mamak-mamak bisa googling aja ya.. untuk lebih jelasnya mengenai IVM ini.

Pertemuan dengan dr Malvin di bulan Desember 2018 itu, adalah pertemuan terakhirku untuk promil medis.. Dr malvin pun tidak memberikan resep obat apapun. Oya sebenarnya kami dikasih surat untuk cek HSG ulang dan cek AMH ulang untuk mengetahui saluran tuba dan cadangan sel telurku pasca LO karena efek LO juga berpengaruh kesitu juga. Karena terhambat biaya, jadi kami urungkan.
Dr malvin pun menyemangati kami, bahwa tidak ada yang sulit, membuat kehamilan ini sangat mudah bagi Allah. Selalu dan selalu berprasangka baiklah sama Allah yaaa. Semangattt !

Cukup sekian kisah insemku ya mak.. Next promil apa yaaa.. hehe, stay tune aja di blog ini.. insyaAllah aku ceritakan lagi ngapain aja setelah itu..Mohon maaf kalau tulisannya acak adut ya..

Salam pejuang kehidupan !









1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum
Bun mau tanya obat penyubur yang 2x1 itu apa ya nama obat nya terima kasih

Kehamilan Kedua

            Waktu itu tanggal 7 Februari 2021, ada seseorang share di grup wa tentang seleksi beasiswa S2 tazkia jurusan magister ekonomi sy...